".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Friday, 23 January 2015

Garis Besar Makanan Karo

Kebutuhan manusia akan makan dan minum merupakan keharusan untuk melangsungkan kehidupan. Namun ketika ditinjau secara mendalam kebutuhan makan bukan hanya tuntutan biologis semata namun ada faktor lain yang mendorong terwujudnya suatu makanan dan minuman. Setiap manusia normal akan menentukan bahan-bahan makanan terutama yang tersedia di lingkungan fisiknya guna dikonsumsi. Konsep makanan dan minuman tersebut sudah ada pada pikiran masing-masing orang karena merupakan bagian dari budaya secara turun menurun atau disebut juga sebagai budaya ritual.

Pada Suku Karo secara garis besar makanan dapat di bagi ke dalam dua bagian besar yakni makanan sehari-hari dan makanan khusus.

Makanan sehari-hari adalah makanan yang setiap harinya dikonsumsi oleh mereka, sedangkan makanan secara khusus adalah makanan yang hanya ada pada saat-saat tertentu saja baru ada.

Makanan sehari-hari suku Karo hampir sama dengan makanan suku lainnya di Indonesia. Makanan pokoknya adalah beras, ditambah lauk-pauk yang dalam bahasa Karo disebut dengan ikan ras gulen (ikan dan sayur).

Secara singkat makanan khusus tersebut dapat berupa cimpa dan ragamnya, rires (lemang), terites, cipera, tasak telu, kidu, tape, cingcang, daging tutung (panggang) dan lain sebagainya.

Biasanya setiap makanan khusus tersebut disajikan dalam acara-acara khusus suku Karo antara lain:
1. Kerja Tahun (pesta tahunan) biasanya menyajikan cimpa, lemang, beragam masakan daging, tape, terites atau disebut juga pagit-pagit.
2. Kerja nereh empo (pesta perkawinan) biasanya menyajikan daging, cingcang dan kadang juga terites.
3. Mbesur-mbesuri (pesta untuk syukuran ketika padi mau berbuah dan ketika seorang ibu hamil) biasanya disajikan beragam cimpa, cipera, tasak telu dan pola(nira).
4. Erpangir (mandi buang sial) biasanya menyajikan tasak telu, cipera dan pola.
5. Perumah begu (memanggil arwah) biasanya menyajikan tasak telu, beragam cimpa, dan cipera.
6. Mengket Rumah Mbaru (masuk rumah baru) biasanya menyajikan cimpa, pisang, makanan dari daging kadang juga menyajikan terites jika memotong lembu.

Masih banyak acara khusus dalam suku Karo yang menyajikan makanan khas Karo tersebut. Ada juga makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang agaknya aneh seperti laba-laba sawah, ulat pohon rumbia, cibet (metamorfosa dari capung) dan banyak makanan aneh lainnya.

Suku Karo memang memiliki sedikit keanehan dalam hal makanan. Banyak makanan yang dianggap jijik bagi suku lain merupakan makanan favorit di kalangan orang Karo.

Sebut saja misalnya laba-laba (lawah-lawah) yang di dapat di persawahan mereka konsumsi. Juga kidu atau ulat dari pohon rumbia yang kadang dimakan mentah-mentah, orang karo juga memakan anjing tanah( singke) yang di persawahan.

Mungkin yang disebutkan itu hanyalah baru beberapa makanan aneh dalam Suku Karo dan pastinya masih banyak makanan lainnya.