".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Saturday 25 February 2017

Singkong dan Ubi

Singkong dan ubi, dua jenis sumber karbohidrat yang berbeda namun kadang rancu dalam penyebutannya.

Bagi orang Medan singkong disebut ubi kayu (cassava), sedangkan ubi disebut ubi rambat, yang kalau di bahasa Inggriskan disebut sweet potato, sedangkan kata singkong, bagi orang Jakarta disebut ubi kayu.

Kenapa ? Karena bagi mereka sebutan kedua karbohidrat ini berbeda termasuk bagi orang lain di berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Sebenarnya kebanyakan orang Jogja menyebut singkong dengan telo jendal dan menyebut ubi dengan telo pendem.

Orang Solo dan orang Salatiga sama-sama menyebut singkong dengan telo pohong dan ubi dengan telo pendem.

Orang Banyumas dengan kata bodin atau boled untuk singkong dan ubi.

Di Jawa Timur ada yang menyebut puhung untuk singkong, ada juga yang bilang kaspe, dan kalau sudah direbus / kukus disebut roti sumbu.

Di Kutoarjo, singkong disebut telo - kalo ubi dengan telo munthul.

Kalau di Surabaya singkong disebut pohung, sedangkan di beberapa daerah di Jatim disebut telo kaspe.

Orang Sukabumi nyebut singkong dengan sampeuk dan ubi dengan huwi atau bolet.

Di Sulawesi Selatan yang terdiri atas beberapa suku penamaannya juga berbeda-beda. Misalnya, suku Bugis nyebut singkong dengan lame aju.  Suku Makassar dengan sebutan lame

Suku Toraja-Enrekang menyebut singkong dengan kata kandoa dan kadangkala dengan kata dua kayu, sedangkan ubi itu namanya dua. Tambah jauh kan ? 

Di Banjarmasin, singkong dan ubi disebut gembili tapi di daerah hulu singkong disebut jawaw, sedangkan ubi disebut gumbili lancar.

Di Papua singkong disebut dengan kasbi, sedangkan di daerah Serang Banten singkong disebut dangdeur, kalau ubi disebut mantang.

Kalo di Manado, singkong ini namanya ubi - ada yang putih, dan ada yang kuning. Ubi kuning bilangnya ubi mentega, sedangkan untuk telo, ubi merah, ubi kuning, ubi madu disebut batata - yakni ada batata merah dan batata kuning. Kalau umbi-umbian yang tawar disebut bete. Termasuk talas juga bilangnya bete karena tawar. Kalo talas yg dalamnya agak ungu, disebut bete bentul, karena jadi pernah lambang rokok bentoel.

Kalau di Padang, singkong disebut ubi kayu, mungkin karena bentuk dan kerasnya seperti kayu. Tapi yang pasti daun singkong yang kita kenal dalam masakan Padang namanya berbeda, bukan daun singkong atau daun pucuk ubi kayu, tapi disebut pucuak parancih

Tapi apapun sebutan untuk singkong dan ubi, kadang-kadang lucu, kita dari berbagai daerah menyebut satu benda dengan julukan yang berbeda-beda. Seperti Misro yang disebut onde-onde di Kendari dan cemplon di Yogja.


Wednesday 22 February 2017

Aneka Nasi di Indonesia


Makanan Indonesia memang sangat beragam. Setiap tempat memiliki banyak sekali jenis makanan dan berbeda-beda pula cara penyajiannya, salah satu contohnya adalah nasi. Indonesia adalah negara yang sangat suka mengkonsumsi nasi. Nasi menjadi bahan pokok untuk disantap setiap hari, mulai dari pagi, siang, hingga malam hari. Dari anak balita hingga orang dewasa, semua menyukai nasi.

Oleh karena itu masyarakat Indonesia memiliki bermacam-macam variasi makanan olahan nasi dengan bumbu yang variatif. Di bawah ini disampaikan beberapa dari aneka macam nasi di Indonesia itu, yakni :

Nasi Bakar
Jenis nasi yang satu ini terbilang unik karena dimasak dengan cara dibakar. Sebelum dibakar, pertama-tama nasi dibungkus dengan daun pisang dan dibakar di bara api. Nasi bakar memiliki ciri khas dari aroma yang wangi. Karena dibakar, maka menciptakan aroma yang khas dan wangi sehingga dapat menambah kelezatan makanan ini.

Nasi bakar biasanya disajikan bersama ayam goreng, ikan asin, ikan teri, ikan peda, udang, tahu, tempe, jamur, telur bebek asin, dan lainnya.

Nasi Becak
Nasi becak atau yang disebut sego becak adalah makanan khas kota Semarang yang memiliki porsi lebih banyak dari porsi makanan pada umumnya karena dikhususkan untuk para tukang becak.

Nasi becak ini sangat gampang ditemui di Semarang dan memiliki harga yang  sangat murah, yang cocok buat kantong para tukang becak. Lauknya juga memakai lauk seadanya seperti mie, telur, dan sedikit daging yang memakai cabe.

Nasi Becek
Nasi becek adalah hidangan khas yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Di tempat asalnya hidangan ini dikenal dengan nama sego becek. Nasi becek  mirip dengan kuah soto namun diberi sambal kacang.

Ciri khas nasi becek ini terletak pada bagian atas nasinya terdapat tambahan kubis yang telah diiris tipis-tipis, tauge, dan potongan daging, lalu disajikan bersama sate kambing yang lengkap dengan bumbu kacang dan bawang merah diatasnya.

Sego becek adalah hidangan yang mirip dengan kari/kare kambing. Isi dari sego becek nyaris serupa dengan soto babat, namun diberi potongan sate kambing yang telah dilucuti dari tusuk satenya. Daging yang dipilih adalah daging kambing. Tidak lupa diberi potongan bawang merah yang menambah kenikmatan rasa hidangan ini.

Secara keseluruhan, rasanya mungkin cenderung mirip dengan mayoritas makanan sejenis yang berkembang di daerah Solo, Jawa Tengah. Cenderung manis dan tidak asin, berbeda dengan umumnya hidangan utama ala Jawa Timuran yang cenderung asin.

Nasi Bogana
Nasi bogana atau nasi begana adalah hidangan nasi gaya Indonesia, berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Biasanya dibungkus dalam daun pisang dan disajikan dengan berbagai lauk.

Nasi Boranan
Nasi boranan adalah makanan yang berasal dari Lamongan, Jawa TImur. Kata boranan berasal dari tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu. Nasi boranan termasuk makanan yang terbilang langka karena makanan ini hanya tersedia di Lamongan.

Nasi boranan  terdiri dari nasi, rempeyek, serta lauk pauk. Lauk pauk yang ditawarkan juga bervariasi disetiap tempat, seperti ayam, jeroan, telur dadar, tahu ataupun tempe.

Selain yang sudah di sebutkan diatas, makanan ini memiliki suatu kekhasan yang tidak ada pada makanan lain yaitu boran (nama tempat anyaman bambu yang berbentuk kotak), ikan sili (ikan musiman yang harganya paling mahal dari lauk yang lainnya), empuk (dibuat dari tempung terigu yang diberi bumbu), dan pletuk (nasi yang dikeringkan lalu dibumbui dan digoreng. Pletuk berasal dari bunyi makanan ketika dikunyah yaitu “pletuk”)

Nasi Campur
Nasi campur adalah masakan khas Indonesia. Makanan ini terdiri dari nasi putih yang dihidangkan dengan bermacam-macam lauk-pauk. Lauk yang digunakan adalah sambal goreng, abon, serundeng, tahu goreng, ikan goreng, telur dan lain-lain. Tergantung dari warung atau rumah makan yang menyajikannya nasi campur dapat memiliki variasi tersendiri. Masakan ini juga sering dijual dalam bungkus kertas atau daun pisang.

Nasi Empal
Nasi empal menggunakan empal sebagai makanan utama. Daging empal menggunakan daging sapi yang dimasak bersama bumbu hingga kering dan gurih. Nasi empal biasanya disantap bersama sayuran, tempe, tahu, mie/bihun serta irisan mentimun dan sambel yang pedas.

Nasi Gandul
Nasi gandul atau Sego Gandul adalah masakan khas yang berasal dari daerah Pati, Jawa Tengah, Indonesia yang sepintas mirip dengan semur daging dan gulai. Nasi gandul merupakan masakan khas daerah Pati (daerah pesisir Jawa Tengah, merupakan jalan pantai utara Jawa). Akan tetapi, konon menurut cerita, daerah di Pati yang memopulerkan nasi gandul ini adalah desa Gajahmati (arah selatan teminal bus Pati.

Desa Semampir (sebelah timur dari desa gajahmati), itulah sebabnya sering ditemui kata-kata nasi gandul gajahmati. Walaupun pada akhirnya banyak ditemui penjual nasi gandul yang tidak berasal dari desa Gajahmati tetap menuliskan kata desa Gajahmati pada spanduk tempat makan mereka. Jika ditelusuri asal-usul pemberian nama nasi gandul, banyak versi yang mengemukakan tentang hal tersebut.

Versi pertama mengatakan bahwa nama nasi gandul adalah nama pemberian dari pembeli. Dulu, di daerah Pati, penjual nasi gandul menjajakan nasinya dengan menggunakan pikulan yang berisi kuali (tempat kuah nasi gandul) di satu sisi, dan bakul nasi serta peralatan makan nasi gandul di sisi lain. Kemudian, pikulan tersebut digotong dan dijajakan sehingga pikulan tersebut naik-turun seirama dengan langkah penjualnya (kedua sisi bambu ini bergantungan bakul nasi dan kuali kuah secara menggantung (gandul). Oleh sebab itu, masyarakat kemudian menamainya nasi gandul.

Versi kedua, nama nasi gandul terinspirasi dari cara penyajian nasi gandul yang unik. Cara penyajiannya: piring yang telah dilapisi oleh daun pisang, kemudian diisi oleh nasi, baru setelah itu diberi kuah. Karena penyajian yang serupa itu, oleh para pembeli menyebut bahwa nasi dan kuah itu mengambang; menggantung (tidak menyentuh piring).

Versi ketiga mungkin dahulu hanya sebagai bahan banyolan masyarakat Pati. Dikisahkan bahwa penjual (seorang pria) yang menjajakan nasi tersebut dengan cara berkeliling, memakai sarung. Ketika penjual tersebut duduk dan melayani pembeli, sarung penjual tersebut tersingkap dan kelihatan alat kelaminnya yang ‘gondal-gandul’. Kemudian, sejak saat itu orang menyebut nasi itu adalah nasi gandul. Dari versi-versi tersebut, versi pertama dan kedualah yang bisa diterima oleh masyarakat luas.

Makanan ini sama sepintas sangat mirip dengan soto betawi dan soto tangkar yang dijual di seputaran daerah Jakarta, soto padang yang dijual di seputaran daerah Kota Padang, serta soto bandung yang dijual di seputaran daerah Kota Bandung.

Cara penyajian nasi gandul ini tergolong unik, karena dalam penyajiannya piring dialasi dengan daun pisang. Makannya juga tidak menggunakan sendok, melainkan suru, yaitu daun pisang yang dipotong memanjang dan dilipat dua untuk digunakan sebagai penganti sendok. Namun biasanya para penjual nasi gandul tetap menyediakan sendok maupun garpu untuk persiapan apabila pembeli tidak dapat menggunakan suru.

Saat membeli nasi gandul biasanya hanya akan mendapatkan nasi putih ditambah kuah gandul dengan sedikit potongan daging sapi. Apabila lauk yang telah diberikan dianggap tidak cukup, pembeli dapat meminta tambahan lauk kepada penjual. Biasanya tambahan lauk yang tersedia pada nasi gandul adalah: tempe goreng, perkedel, telor bacem, daging sapi, dan jerohan sapi. Tambahan lauk ini dapat dipotong kecil-kecil sesuai dengan permintaan pembeli.

Nasi Geghog
Nasi geghog merupakan makanan khas Trenggalek, ciri khas nasi geghog ini ada pada ikan teri dan rasa pedasnya yang luar biasa, yang bisa menghilangkan rasa pusing dikepala dan meredakan influenza (menurut warga setempat).

Bumbu yang digunakan adalah bumbu yang tradisional, yaitu bawang merah, bawang putih, cabe, dan ikan teri. Pada mulanya beras dimasak hingga mencapai setengah matang, kemudian dicampur dengan bumbu dan ikan teri, lalu dimasak lagi hingga benar-benar matang.

Nasi Goreng
Nasi goreng adalah sebuah makanan berupa nasi yang digoreng dan diaduk dalam minyak goreng atau margarin, biasanya ditambah kecap manis, bawang merah, bawang putih, asam jawa, lada dan bumbu-bumbu lainnya, seperti telur, ayam, dan kerupuk. Ada pula nasi goreng jenis lain yang dibuat bersama ikan asin yang juga populer di seluruh Indonesia.

Masakan nasional Indonesia ini tidak mengenal batasan kelas sosial. Nasi goreng dapat dinikmati secara sederhana di warung tepi jalan, gerobak penjaja keliling, hingga restoran dan meja prasmanan dalam pesta.

Nasi goreng juga dikenal sebagai masakan nasional Indonesia. Dari sekian banyak hidangan dalam khazanah masakan Indonesia, hanya sedikit yang dapat dianggap sebagai makanan nasional sejati walaupun sebenarnya merupakan akulturasi dari luar yakni Tiongkok.

Nasi adalah sebuah bagian penting dari masakan tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM. Nasi goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan cara menggoreng. Nasi goreng sebenarnya muncul dari beberapa sifat dalam kebudayaan Tionghoa, yang tidak suka mencicipi makanan dingin dan juga membuang sisa makanan beberapa hari sebelumnya. Makanya, nasi yang dingin itu kemudian digoreng untuk dihidangkan kembali di meja makan.

Ada berbagai macam resep nasi goreng tetapi unsur utamanya adalah nasi, minyak goreng, kecap manis. Selain itu banyak tambahan lain yang dapat dimasukkan, mulai dari sayuran, daging, sampai sambal, saus, kerupuk dan telur goreng.

Nasi goreng baik di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat memiliki variasi tersendiri tergantung dari daerah asal dan bumbu atau bahan yang digunakan. Variasi ini biasanya dipengaruhi oleh bahan makanan yang biasa digunakan masyarakat setempat dan pengaruh ramuan bumbu dari negara tetangga, ataupun pengaruh budaya etnik asing bawaan yg datang ke negara tersebut. Beberapa variasi nasi goreng yang terkenal diIndonesia antara lain adalah nasi goreng ikan asin, nasi goreng Jawa, nasi goreng kambing, nasi goreng pete, dan lain sebagainya.

Di Belanda, nasi goreng adalah judul lagu Tante Lien, "Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Berikan Aku Nasi Goreng Saja) yang direkam tahun 1979. Lagu ini mendemonstrasikan hubungan sejarah makanan antara Belanda dan Indonesia dan mendeskripsikan betapa rindunya orang-orang keturunan Indo (Eurasia) yang menetap di Belanda dengan masakan Indonesia.

Pada umumnya, masakan Indonesia banyak ditemukan di Belanda karena hubungan kolonial yang historis dengan Indonesia. Para migran Indonesia menyediakan masakan Indonesia untuk dimakan di restoran atau dibawa pulang. Versi nasi goreng bawa pulang mudah dijumpai di supermarket. Toko bawa pulang dan restoran Cina juga sudah menyediakan nasi goreng, ditambah berbagai pilihan masakan Indonesia, namun dengan bumbu Kanton. Di Flandria, nama nasi goreng sering dipakai untuk menyebut nasi goreng bergaya negara Asia manapun.

Nasi Grombyang
Nasi grombyang makanan khas dari Pemalang, Jawa Tengah. Nasi grombyang adalah nasi berkuah. Kata grombyang diambil dari bahasa jawa yang artinya bergoyang-goyang. Karena kuahnya banyak, maka terlihat seperti bergoyang-goyang. Maka dipakailah kata grombyang.

Lauk nasi grombyang memakai daging kerbau dan kuah, serta disajikan bersama sate kerbau.

Nasi Gudang
Nasi gudang atau yang biasa di sebut sego gudang adalah makanan nasi yang menggunakan sayur gudangan. Makanan ini merupakan ciri khas masyarakat Klaten, Jawa Tengah.

Sayur gudangan adalah paduan dari beberapa sayuran yang di iris halus seperti daun bayung, kecambah, daun bentis. Lalu ditaburi bumbu yang terbuat dari parutan kelapa dan cabe kemudian dibungkus dengan daun jati ataupun daun pisang. Nasi gudang menggunakan lauk tempe goreng atau kedelai goreng.

Nasi Gudeg
Nasi gudeg berasal dari Yogyakarta, makanan ini terbuat dari buah nangka muda yang dimasak dengan santan selama berjam-jam lalu disajikan bersama nasi, santan kental (biasa disebut areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

Ciri khas nasi gudeg terletak pada rasa yang gurih dari gudeg yang dicicipi bersama nasi dan juga kelezatan dari opor ayam ataupun sambal goreng krecek, menjadikan makanan ini memiliki cita rasa tinggi yang khas.

Nasi Gurih
Nasi gurih adalah nasi yang dimasak dengan air santan kelapa dan ditambahi garam agar rasanya menjadi lebih gurih.

Nasi Jamblang
Sega Jamblang (Nasi Jamblang dalam Bahasa Indonesia) adalah makanan khas dari Cirebon, Jawa Barat. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat kota Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun Jati sebagai bungkus nasi. Penyajian makanannya pun bersifat prasmanan.

Nama sega jamblang konon berasal dari sebuah nama desa di sebelah barat kota Cirebon, yakni desa Jamblang, Jamblang, Cirebon. Walaupun bernama sega jamblang, makanan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pohon atau buah jamblang.

Menu yang tersedia biasanya antara lain sambal goreng, tahu sayur, paru-paru (pusu), semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar/telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu dan tempe.

Sega Jamblang adalah makanan khas Cirebon yang pada awalnya diperuntukan bagi para pekerja paksa pada zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon.

Sega Jamblang saat itu dibungkus dengan daun jati, mengingat bila dibungkus dengan daun pisang kurang tahan lama sedangkan jika dengan daun jati bisa tahan lama dan tetap terasa pulen. Hal ini karena daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama.

Walaupun menunya sangat beraneka ragam, namun harga makanan ini relatif sangat murah. Karena pada awalnya makanan tersebut diperuntukan bagi untuk para pekerja buruh kasar di Pelabuhan dan kuli angkut di jalan Pekalipan.

Nasi Jagung
Nasi jagung adalah makanan khas Indonesia. Nasi jagung, sesuai namanya adalah makanan yang terdiri dari nasi dan jagung pipil (jagung yang sudah tua). Nasi jagung lebih bervitamin daripada nasi biasa, dan biasanya dipakai sebagai makanan alternatif apabila beras melambung tinggi.

Nasi Kebuli
Nasi kebuli adalah hidangan nasi berbumbu yang bercitarasa gurih yang ditemukan di Indonesia. Nasi ini dimasak bersama kaldu daging kambing, susu kambing, dan minyak samin, disajikan dengan daging kambing goreng dan kadang ditaburi dengan irisan kurma atau kismis.

Hidangan ini populer di kalangan warga Betawi di Jakarta dan warga keturunan Arab di Indonesia. Nasi kebuli menunjukan pengaruh budaya Arab Timur Tengah dan India Muslim, tepatnya tradisi Arab Yaman. Nasi ini mirip dengan nasi Biryani.

Dalam kebudayaan Betawi, nasi kebuli biasanya disajikan dalam perayaan keagamaan Islam, seperti lebaran, kurban, atau maulid. Nasi kebuli juga populer di kawasan kota yang banyak terdapat warga keturunan Arab, seperti Surabaya dan Gresik.

Nasi kebuli dibuat dengan cara menanak nasi bersama kaldu kambing dan susu kambing (kadang diganti santan). Daging kambing ditumis dan dicampurkan ke dalam nasi dengan juga membubuhkan minyak samin untuk memberikan aroma yang khas. Bumbu-bumbu yang dihaluskan dan ditumis bersama nasi ini adalah bawang putih, bawang merah, lada hitam, cengkeh, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala, dan minyak samin.

Kemudian daging kambing dimasak bersama dengan nasi setengah matang ini hingga akhirnya benar-benar matang. Daging kambing ini bisa diiris kecil-kecil dan dicampurkan ke dalam nasi, atau digoreng dan disajikan terpisah. Nasi kebuli biasanya disajikan dengan asinan nanas, kadang juga ditambahi sambal goreng hati.

Nasi Jamblang
Nasi jamblang adalah makanan khas Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini memiliki sebutan lain yaitu sega jamblang, yang artinya adalah nasi jamblang. Nasi jamblang diambil dari nama desa di Cirebon, yaitu Desa Jamblang.

Lauk nasi jamblang bisa dipilih, diantaranya adalah tempe, tahu, ikan asin, semur ikan, telur dadar, telur goreng, telur sambal goreng, tahu sayur, paru-paru, semur hati, daging, perkedel, sate kentang, dan sambal goreng. Ciri khas nasi jamblang terletak pada penyajiannya yang dibungkus menggunakan daun jati dan lauknya yang beragam yang bisa dipilih dan ditambahkan sesuai selera.

Nasi Jinggo
Nasi jinggo, atau yang biasa disebut nasi jenggo, memiliki arti “seribu lima ratus” sehingga pedagang menjualnya seharga Rp.1.500. Namun karena harga barang-barang semakin naik, tentu saja nasi jinggo tidak bisa dijual dengan harga Rp.1.500 terus.

Nasi Jinggo adalah makanan khas Bali yang memiliki lauk sambal goreng tempe, ayam suwir dan serundeng. Kadang disajikan bersama mie bersama sambal lalu dibungkus menggunakan daun pisang.

Ciri khas nasi jinggo terletak pada porsinya yang sedikit, jadi harganya pun sangat murah.

Nasi Kapau
Sesuai namanya, nasi kapau merupakan makanan tradisional yang berasal dari Nagari Kapau, Sumatera Barat. Ciri khas nasi kapau menggunakan banyak kelapa untuk menghasilkan rasa gurih, dan juga dilengkapi dengan gulai nangka yang dicampur dengan santan, kacang panjang, kol, rebung, pakis dan jengkol.

Lauk nasi kapau sebagian besar terdiri dari daging-dagingan seperti ayam goreng, ayam panggang, teri balado, dendeng balado, belut goreng, ayam rendang dan daging rendang. Selain itu terdapat banyak pilihan gulai yang bisa dipilih sesuai selera, diantaranya gulai usus, guali ikan dan gulai tunjang.

Beras yang digunakan juga tidak sembarang beras. Beras yang digunakan adalah beras berkualitas tinggi yang di dapat dari kota Bukittinggi dan Agam.

Nasi Krawu
Nasi krawu adalah makanan khas Gresik, Jawa Timur. Nasinya agak pulen dan wangi serta didampingi oleh lauk daging suwir.

Nasi krawu disajikan di atas daun pisang dan ditambahi lauk berupa daging sapi yang telah disuwir-suwir yang dicampur dengan jaroan sapi dan ditemani oleh  sambal terasi yang pedas, serta serundeng (parutan kelapa sangrai).

Ciri khas nasi krawu terletak pada serundengnya yang terdiri dari 2 varian, yaitu serundeng kuning untuk rasa yang gurih dan manis, serta serundeng merah dengan rasa yang manis.

Nasi Kucing
Nasi kucing (bahasa Jawa: sego kucing) adalah makanan yang berasal dari Yogyakarta, Semarang, dan Surakarta. Porsi nasi kucing yaitu sedikit, biasanya ditambah sambal, ikan, dan tempe, lalu dibungkus daun pisang.

Kata "nasi kucing" berarti "nasi untuk kucing", karena porsinya yang kecil ditambah dengan berbagai macam lauk. Kata tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat Jawa yang memelihara kucing dan memberikan makanan untuk peliharaannya dengan porsi kecil.

Jenis lauk yang disediakan biasanya ikan dan tempe. Bahan lain yang dapat ditambahkan yaitu telur, ayam, dan mentimun. Disajikan dengan daun pisang dan bisa langsung disantap. Variasi dari nasi kucing adalah sego macan, ukurannya tiga kali lebih besar dibandingkan nasi kucing. Biasanya disajikan dengan nasi yang dibakar, ikan, dan sayuran. Seperti nasi kucing, sego macan juga dibungkus daun pisang.

Nasi Kuning
Nasi kuning adalah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah. Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih. Nasi kuning adalah salah satu variasi dari nasi putih yang sering digunakan sebagai tumpeng. Nasi kuning biasa disajikan dengan bermacam lauk-pauk khas Indonesia.

Dalam tradisi Indonesia warna nasi kuning melambangkan gunung emas yang bermakna kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Oleh sebab itu nasi kuning sering disajikan pada peristiwa syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira seperti kelahiran, pernikahan dan tunangan. Dalam tradisi Bali, warna kuning adalah salah satu dari empat warna keramat yang ada, disamping putih, merah dan hitam. Nasi kuning oleh karena itu sering dijadikan sajian pada upacara kuningan.

Nasi Langgi
Nasi langgi, makanan yang juga berasal dari kota Solo. Nasi langgi sangat nikmat karena memiliki lauk yang beragam serta nasi yang sangat gurih yang berasal dari santan kelapa.

Lauk nasi langgi terdiri dari abon, telur dadar, kentang, kering tempe, serundeng, empal, mentimun, beserta lalapan. Nasi langgi juga dimasak dengan air santan kelapa hingga meresap kedalam nasi dan menghasilkan rasa yang gurih.

Nasi Lemak
Nasi lemak adalah jenis makanan khas Suku Melayu yang lazim ditemukan di Malaysia, di mana hidangan ini dianggap sebagai salah satu hidangan nasionalnya, dan juga di Indonesia (khususnya di Riau dan Kepulauan Riau). Hidangan ini pun dapat ditemukan di Singapura dan Brunei. Makanan ini biasanya dihidangkan untuk sarapan pagi.

Nasi lemak merujuk kepada nasi yang dimasak dengan menggunakan santan kelapa untuk memberikan citarasa gurih. Kadangkala daun pandan dimasukkan ketika nasi lemak dimasak untuk menambahkan aromanya. Istilah lemak dalam Bahasa Melayu atau lamak dalam Bahasa Minangkabau merujuk kepada rasa dan tekstur gurih berminyak yang dihasilkan santan kelapa yang melepaskan kandungan lemak nabatinya ke dalam nasi yang tengah ditanak.

Nasi lemak biasanya dihidangkan dengan telur (yang direbus, digoreng mata sapi, atau didadar), irisan mentimun, ikan bilis atau teri goreng, dan sambal, cabai. Tetapi kini nasi lemak dijual dengan berbagai lauk-pauk seperti tempe, tahu, petai, kacang tanah goreng, kacang panjang, sate, daging, ayam, sotong, cumi-cumi, udang, kerang, ikan, limpa, dan ataupun hati sapi, yang juga sering disertai juga dengan parutan kelapa.

Kini nasi lemak banyak dijajakan di rumah makan, warung, jajanan pinggir jalan, maupun oleh penjaja makanan keliling. Nasi Lemak lazim disebut dengan nama demikian di Semenanjung Malaya, Sumatera, Singapura dan Brunei. Sementara di Jakarta hidangan yang mirip nasi lemak dikenal dengan nama nasi uduk sedangkan di Jawa Tengah dengan nama sega liwet atau nasi liwet. Di Aceh hidangan yang mirip nasi lemak disebut nasi gurih. Sedangkan di Medan hidangan yang mirip nasi lemak namun dalam porsi bungkusan yang lebih kecil dan sedikit disebut nasi perang.

Nasi lemak awalnya bukanlah satu makanan sarapan sehari-hari pada umumnya. Kebiasaan memakan nasi lemak dimulai sebagai suatu bekal makanan kepada petani-petani padi ataupun para pekerja perkebunan seperti karet, kelapa sawit, sayur-sayuran dan lain-lain. Di Malaysia, nasi lemak dalam kemasan daun pisang sering dibawa sebagai bekal ke kantor, karena makanan ini mampu memberi tenaga kepada mereka ini.

Nasi Lengko
Nasi lengko adalah makanan khas Cirebon, Indramayu, Tegal, Brebes dan sekitarnya maupun di Jawa Timur. Terdiri dari nasi, tempe, tahu, tauge, daun kucai, mentimun, bawang goreng, lalu disiram dengan saus kacang yang gurih dan lezat.

Ciri khas nasi lengko adalah makanan ini tidak menggunakan bahan-bahan hewani, jadi sangat cocok untuk vegetarian.

Nasi Liwet
Nasi liwet adalah makanan khas kota Solo. Nasi liwet adalah nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil), opor ayam, telur pindang (telur rebus yang dimasak dengan bumbu), dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa); lalu dibungkus menggunakan daun pisang agar semakin harum dan memiliki aroma yang alami.

Cara memasak nasi liwet juga memakai cara tradisional, yaitu menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat dan juga memakai kayu bakar. Nasi liwet dimasak dengan santan hingga setengah matang, lalu di kukus hingga matang seperti memasak nasi pada umumnya.

Penduduk kota Solo biasa memakan nasi liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi). Tempat paling terkenal untuk penjualan nasi liwet (warung lesehan) adalah di daerah Keprabon yang hanya berjualan pada malam hari.

Sentra pedagang nasi liwet banyak dijumpai di Desa Duwet dan Desa Menuran Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Nasi Lunyu
Nasi lunyu, atau yang biasa disebut sega lunyu, adalah makanan khas Semarang.

Nasi Megono
Nasi megono berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Nasi megono merupakan makanan yang sangat sederhana, atau bisa dibilang makanan desa. Nasi megono memiliki ciri khas sayur megono.

Megono adalah campuran dari nangka muda yang dicincang sampai halus dan diberi parutan kelapa muda dan cabai. Lauknya pun beragam, seperti opor ayam, ayam goreng, tempe goreng tepung, pepes tahu teri, pepes jamur dan ikan pindang.

Nasi Minyak
Nasi minyak adalah kuliner khas Jambi. Nasi minyak ini menggunakan banyak bumbu, seperti jahe, lada, saus tomat, cengkeh, susu, minyak samin, jintan, dan kayu manis. Lalu di masak bersama beras dan menghasilkan nasi yang kaya akan rempah.

Nasi minyak lalu disantap bersama kari ayam atau kari sapi. Bisa juga dengan kari yang lainnya seperti kari kambing.

Nasi Padang
Nasi padang  adalah makanan khas dari kota Padang, Sumatera Barat. Nasi padang terkenal dengan santannya dan pedasnya yang luar biasa.

Ciri khas nasi padang terletak pada lauknya yang kaya dan beragam, seperti gulai gajebo,  gulai kepala ikan kakap, gulai tunjang, rendang, soto Padang, dendeng, ayam, dan sambal balado.

Selain lauknya yang kaya, nasi padang memiliki ciri khas dari cara penyajiannya yang seperti atraksi, yaitu menumpuk beberapa piring yang berisi lauk nasi padang ke salah satu lengan atau kedua lengan pramusaji dan dihidangkan ke meja pengunjung.

Nasi Pindang
Nasi pindang adalah makanan khas daerah Kudus, yang memiliki ciri khas kuah pindang dan aroma melinjo dari daun melinjo.

Kuah pindang mirip dengan kuah rawon, tetapi kuah pindang menggunakan santan dan memiliki aroma melinjo. Isiannya tetap memakai daging sapi, babat, jeroan sapi, telur, tempe dan perkedel jagung.

Nasi Rawon makanan khas Surabaya, Jawa Timur
Rawon adalah makanan khas yang berasal dari daerah Surabaya, Jawa Timur, berupa sup daging yang berkuah hitam yang disajikan dengan nasi putih.

Supnya menggunakan bumbu khas Indonesia seperti bawang putih, bawah merah, lengkuas, lombok, kluwek, garam, kunir serai, ketumbar dan minyak nabati lalu dimasukkan ke dalam kaldu daging sapi. Warna hitam rawon didapat dari kluwek.

Rawon di sajikan bersama nasi, daging empal, daun bawang, tauge, kerupuk udang.

Nasi Sayur
Nasi sayur adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari kota Surabaya.

Isiannya sangat sederhana seperti mie, sawi, dan daging ayam cincang yang ditumis secara bersamaan, setelah itu di tuang ke atas nasi atau nasi goreng dan dilengkapi dengan irisan mentimun.

Nasi Tempong
Nasi tempong adalah kuliner yang berasal dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Nasi tempong memakai lauk tempong sebagai lauk utama, yang terdiri dari ikan teri kecil dan dibentuk menyerupai bakwan.

Nasi tempong disajikan bersama sayuran rebus seperti bayam, daun kemangi, kenikir, dan memakai lauk ikan jambal, bakwan jagung, tempe, tahu, dan dituangi saus kacang yang gurih dan lezat.

Ciri khas nasi tempong terletak pada bau kencur pada sambalnya dan sangat pedas.

Nama tempong sendiri diambil dari bahasa Osing, yang berarti tampar. Kata tampar ini menggambarkan sambalnya yang sangat pedas, dan menghasilkan sensasi seperti di tampar.

Nasi Tewel
Nasi tewel merupakan makanan dari daerah kabupaten Pati. Isinya adalah sayur tewel (sayur nangka muda yang dimasak dengan menggunakan santan).

Nasi tewel disajikan bersama siraman kuah sayur tewel yang segar bersama santan yang encer, ditambahi cabe rawit agar semakin pedas.

Keunikan dari nasi tewel ini adalah tidak menggunakan lauk yang beragam, namun hanya menggunakan tempe goreng dan bakwan.

Nasi Timbel
Nasi Timbel atau dalam bahasa Sunda adalah Sangu Timeul adalah masakan Indonesia Khas Sunda, Jawa Barat. Nasi Timbel sama dengan nasi pada umumnya, akan tetapi nasi timbel dibungkus dengan daun pisang, dan juga nasi yang digunakan pun yang pulen. Dalam Bahasa Sunda, biasanya beras yang dipakai buat nasi timbel adalah jenis beras bagolo atau beras merah campuran.

Nasi Tim
Nasi tim adalah hidangan Tionghoa Indonesia berupa nasi dan ayam berbumbu gurih yang dikukus. Dalam bahasa Indonesia istilah "tim" mungkin berasal dari bahasa Inggris steam yang berarti dikukus. Bahan-bahannya adalah daging ayam tanpa tulang, jamur, dan telur ayam rebus, semuanya dibumbui bawang putih dan kecap asin.

Bahan-bahan tersebut diletakkan di dalam mangkuk logam; dari bahan aluminium, baja tahan karat, atau kaleng. Mangkuk logam ini kemudian diisi nasi hingga padat, kemudian diletakkan di dalam panci pengukus, dan dikukus hingga matang. Masakan ini biasanya disajikan dengan sup bening kaldu ayam ditaburi daun bawang.

Meskipun umumnya menggunakan daging ayam, beberapa variasi menggunakan bahan lain seperti daging sapi, ikan, atau daging babi. Nasi tim biasanya selalu diletakkan di dalam kukusan untuk menjaganya agar tetap hangat. Cara menyajikannya adalah; mangkuk logam tadi ditangkupkan di atas piring sehingga isi nasi tim tercetak di atas piring.

Karena makanan ini selalu disajikan hangat, dalam kebuadayaan Tionghoa Indonesia hidangan ini adalah hidangan kenyamanan yang dianggap dapat memberi kehangatan dan memulihkan kesehatan. Karena teksturnya yang lembut dan halus, hidangan ini cocok untuk bayi, orang tua, atau orang sakit dalam masa pemulihan kesehatan. Biasanya nasi tim untuk bayi dibuat dari bahan beras merah dan hati ayam.

Nasi Tumpang
Nasi tumpang adalah makanan khas Kediri memiliki ciri khas yang terletak pada kuahnya yaitu sambal tumpang.

Sambal tumpang adalah sambal yang terbuat dari tempe yang difermentasikan dalam waktu yang lama hingga basi. Tempe memang sengaja dibuat basi agar menciptakan citarasa yang diinginkan dan tidak memakai sembarang tempe melainkan tempe khusus yang diolah sedemikian rupa agar tempenya dapat basi hingga level tertentu.

Sambal tumpang ini kemudian dituang keatas nasi bersama sayur seperti nasi pecel.

Nasi Tumpeng
Makanan khas masyarakat Jawa di Indonesia yang kerap dipergunakan untuk keperluan acara ritual dan adat. Nasi tumpeng disebut juga sebagai media komunikasi spiritual masyarakat Jawa ke Penguasa Alam Semesta.

Makanan ini bisa dibilang sebuah makanan yang unik karena bentuknya yang berupa kerucut yang ditaruh pada wadah yang bernama tampah (wadah berbentuk bundar yang terbuat dari anyaman bambu) dan disampingnya terdapat berbagai macam lauk yang terdiri dari hewan darat (ayam atau sapi), hewan laut (ikan bandeng, ikan teri) serta sayur mayur. Nasi tumpeng juga berasal dari Jawa dan biasanya dihidangkan pada saat perayaan penting.

Nasi tumpeng biasanya terbuat dari nasi kuning, tetapi biasanya menggunakan nasi putih ataupun nasi uduk sebagai pengganti. Selain rasanya yang lezat, nasi tumpeng juga memiliki tampilan yang menarik karena ditata dengan rapi.

Nasi Uduk
Nasi uduk adalah nama sejenis makanan terbuat dari bahan dasar nasi putih yang diaron dan dikukus dengan santan dari kelapa yang di parut, serta dibumbui dengan pala, kayu manis, jahe, daun serai dan merica. Makanan ini kemudian dihidangkan dengan emping goreng, tahu goreng, telur dadar/ telur goreng yang sudah diiris-iris,abon, kering tempe, bawang goreng, ayam goreng, timun dan sambal dari kacang.

Makanan ini biasanya lebih sering dijual di pagi hari untuk sarapan dan malam hari untuk makan malam. Pada malam hari,biasanya nasi uduk dijual di warung pecel lele, yaitu warung yang menjual nasi uduk beserta lauknya,seperti : lele, ikan mas, ayam bakar dan goreng, dan lain lain

Nasi Uduk Ungu
Nasi uduk ungu adalah varian dari Nasi uduk yang berasal dari Kota Sukabumi. Warna ungu dari nasi uduk ini dihasilkan dari bahan pembuatannya yaitu buah bit dan ubi ungu. Terdapat juga alternatif warna lain seperti nasi uduk hijau, dimana warna hijau dihasilkan dari bahan seperti bayam dan cabai hijau. Nasi uduk hijau lebih berasa pedas dikarenakan penggunaan cabai hijau sebagai bahan pewarnanya.

Nasi Ulam
Nasi ulam adalah hidangan nasi yang dicampur berbagai bumbu dan rempah, khususnya daun pegagan (Centella asiatica) atau kadang diganti daun kemangi, sayuran, dan berbagai bumbu, serta ditemani beberapa macam lauk-pauk. Hidangan ini berasal dari khazanah hidangan Melayu, dan terdapat banyak resep dan variasi yang ditemukan baik di Indonesia maupun Malaysia.

Di Indonesia, nasi ulam dapat ditemukan dalam seni kuliner suku Betawi, ataupun suku Melayu di Sumatra, serta ditemukan juga di Bali. Nasi ulam Betawi terdapat dua jenis, nasi ulam berkuah (basah) yang berasal dari Jakarta Utara dan Pusat, serta nasi ulam kering (tidak berkuah) yang ditemukan di Jakarta Selatan.

Di Indonesia nasi ulam biasanya dicampur daun kemangi, sambal, dan ditaburi kacang tanah tumbuk, kerisik, atau serundeng (kelapa parut sangrai). Di atas nasi ulam biasanya ditambahkan berbagai macam lauk-pauk teman nasi, seperti dendeng, telur dadar, perkedel, tahu goreng, tempe, dan krupuk.

Arem-Arem 
Arem-arem adalah makanan ringan khas Indonesia yang biasa disebut lontong isi. Pada umumnya arem-arem mirip dengan lemper karena menggunakan bahan dasar beras namun arem-arem dimasak menggunakan santan untuk menambah rasa gurih.

Arem-arem memiliki isian wortel, kentang ataupun sambal oncom atau bisa juga menggunakan sayuran. Arem-arem kemudian dibungkus dengan daun pisang agar aromanya semakin mantap.

Bubur
Makanan yang sangat gemar disantap sebagai sarapan pagi ini sangat disukai oleh semua orang. Memiliki tekstur yang lembut dan mudah dicerna, sangat cocok untuk bayi, atau lansia yang susah mengunyah. Namun anak muda pun suka dengan makanan ini.

Bubur dimasak dengan air yang banyak dalam waktu yang lama hingga menghasilkan nasi yang sangat lembek dan kental, lalu disajikan bersama ayam, telur, ataupun sayuran.

Ketoprak 
Ketoprak adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sangat terkenal. Biasanya ketoprak dimakan bersama bihun, tahu, tauge, mentimun, tempe, dan ditaburi saus kacang yang diberi kecap manis dan irisan bawang merah.

Ketupat
Ketupat adalah makanan yang sangat populer di Indonesia. Biasanya ketupat mudah ditemui pada saat lebaran. Ketupat adalah beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa yang masih muda lalu di rebus hingga matang.

Ketupat sangat cocok disantap dengan kari ayam, kari sapi, kari kambing, dan juga sambal goreng.

Lontong 
Lontong adalah makanan khas Indonesia yang biasa disajikan bersama sate dan gulai. Biasanya disajikan bersama makanan berkuah, seperti soto.

Lontong dibungkus menggunakan daun pisang dan digunakan sebagai pengganti nasi.

Rengginang
Rengginang adalah sejenis kerupuk berbentuk bulat yang terbuat dari nasi atau beras ketan lalu di keringkan dibawah sinar matahari lalu digoreng hingga menjadi kerupuk.