Singkong dan ubi, dua jenis sumber
karbohidrat yang berbeda namun kadang rancu dalam penyebutannya.
Bagi orang Medan singkong disebut ubi kayu (cassava), sedangkan ubi
disebut ubi rambat, yang kalau
di bahasa Inggriskan disebut sweet potato, sedangkan kata singkong, bagi
orang Jakarta disebut ubi kayu.
Kenapa ? Karena bagi mereka sebutan kedua karbohidrat ini berbeda termasuk bagi orang lain di berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Sebenarnya kebanyakan orang Jogja
menyebut singkong dengan telo
jendal dan menyebut ubi dengan telo
pendem.
Orang Solo dan orang Salatiga sama-sama
menyebut singkong dengan telo
pohong dan ubi dengan telo
pendem.
Orang Banyumas dengan kata bodin atau boled
untuk singkong dan ubi.
Di Jawa Timur ada yang menyebut puhung untuk singkong, ada juga yang bilang kaspe, dan kalau sudah direbus / kukus disebut roti sumbu.
Di Kutoarjo, singkong disebut telo - kalo ubi dengan telo munthul.
Kalau di Surabaya singkong disebut pohung, sedangkan di beberapa daerah
di Jatim disebut telo kaspe.
Orang Sukabumi nyebut singkong dengan
sampeuk dan ubi dengan huwi
atau bolet.
Di Sulawesi Selatan yang terdiri atas beberapa
suku penamaannya juga berbeda-beda. Misalnya, suku Bugis
nyebut singkong dengan lame
aju. Suku Makassar dengan sebutan lame.
Suku Toraja-Enrekang menyebut singkong dengan
kata kandoa dan kadangkala
dengan kata dua kayu,
sedangkan ubi itu namanya dua. Tambah jauh kan ?
Di Banjarmasin, singkong dan
ubi disebut gembili tapi di daerah
hulu singkong disebut jawaw,
sedangkan ubi disebut gumbili lancar.
Di Papua singkong disebut dengan kasbi, sedangkan di daerah Serang
Banten singkong disebut dangdeur,
kalau ubi disebut mantang.
Kalo di Manado, singkong ini namanya ubi - ada yang putih, dan ada yang kuning. Ubi kuning bilangnya ubi mentega, sedangkan untuk telo,
ubi merah, ubi kuning, ubi madu disebut batata
- yakni ada batata merah dan batata kuning. Kalau umbi-umbian yang tawar
disebut bete. Termasuk talas
juga bilangnya bete karena tawar. Kalo talas yg dalamnya agak ungu, disebut bete bentul, karena jadi pernah
lambang rokok bentoel.
Kalau di Padang, singkong disebut ubi kayu, mungkin karena bentuk dan
kerasnya seperti kayu. Tapi yang pasti daun singkong yang kita kenal
dalam masakan Padang namanya berbeda, bukan daun singkong atau daun
pucuk ubi kayu, tapi disebut pucuak
parancih.
Tapi apapun sebutan untuk singkong dan ubi,
kadang-kadang lucu, kita dari berbagai daerah menyebut satu benda dengan
julukan yang berbeda-beda. Seperti Misro yang disebut onde-onde di Kendari
dan cemplon di Yogja.