Selamat siang Gastronom ..
Kemarin ada yang bertanya kepada saya apakah Gastronomi itu sekedar bicara soal makanan dan mencicipi makanan ? Pertanyaan yang bagus dan sangat umum ..
Kemudian saya coba mengelaborasi dgn memberi jawaban sebagai berikut :
Gastronomi memang bicara soal makanan tetapi bukan seperti kebanyakan komunitas makanan yg sekedar bicara tentang resep & proses masakan ..
Gastronomi bicara mengenai tata cara dalam makan dan masakan sebagai artifact / budaya material (tangible) maupun konsep di belakangnya (intangible) ..
Selain itu (nah ini yg paling penting) Gastronomi itu adalah penilai (asesor) atau diplesetin kebanyakan temen2 di Eropa sebagai "hakim"
Apa yg dinilai ?
Arbiter of taste .. begitu disebutnya .. adalah tindakan penilaian terhadap rasa & cita-rasa makanan, aroma, tekstur beserta konteksnya, estetika seni presentasi, kesegaran, dan sejarah makanan, pelayanan (services) maupun suasana ruangan (kebersihan, penampilan dll). Disamping secara spesifik mengetahui apa kandungan gizi (protein & karbohidrat) dibalik makanan tersebut.
Sedangkan mengenai detail apa-apa yg akan dinilai .. Gastronomi punya kriteria dan teknis kerjanya ...
Itu lebih kurang tindakan penilaian tsb sbg hakim ..
Arbiter of taste itu tidak berhenti di penilaian saja .. at the end kepada yg dinilai (produsen) diberi apresiasi berupa penghargaan gastronomi yakni kepada para restoran dan chef di Indonesia
Arbiter of taste & penghargaan Gastronomi itu yang membedakan pelaku Gastronomi dan pelaku non-Gastronomi
Apa IGA sebagai organisasi Gastronomi sudah melakukan tindakan penilaian tersebut ? ..
Jawabannya .... sudah sering dilakukan terhadap pelaku (restoran dan chef) termasuk kepada media massa mainstream yg terlibat dalam mensosialisasikan isyu-isyu Gastronomi di Indonesia.
Di foto-foto terlampir dapat dilihat salah satu contoh Tindakan Penilaian IGA dgn memberikan penghargaan Gastronomi kpd Restoran, Chef & Media Mainstream
Demikian semoga bermanfaat ..
Tabek