Roda Cita Rasa
Roda Cita Rasa (flavor wheels) membantu manusia menggambarkan makanan dengan lebih objektif. Makan adalah pengalaman yang benar-benar multi-indera. Karena itu, mungkin sulit untuk memproses rasa dan bau secara bersamaan untuk dengan tepat menggambarkan rasa dari hidangan favorit Anda. Dan itulah sebabnya roda rasa (flavor wheels) diciptakan.Menumbuhkan Rasa
Dengan roda perasa (flavor wheels), manusia dapat melihat rasa dan bau sebagai dua indera yang saling berhubungan. Agar makanan apa pun menjadi benar-benar menyenangkan, ia harus memiliki aroma yang tepat, yang membuat manusia benar-benar ingin memakannya & bisa menikmati cita rasa batinnya.
Berbagai Rasa Yang Tidak Ada Habisnya
Tidak ada dua menu makanan yang benar-benar dirasakan sama, dan itulah sebabnya koki menciptakan roda perasa (taste wheel) untuk hampir setiap jenis bahan atau minuman. Setiap daftar memiliki kumpulan istilah deskriptif sendiri, dan ada roda untuk semuanya, mulai dari coklat dan anggur hingga kacang kenari dan minyak zaitun.
Ilmu Pengetahuan Membantu
Di masa lalu, roda rasa (taste wheel) diciptakan oleh koki dan penggemar makanan. Namun, sekitar satu dekade terakhir, para ilmuwan makanan telah membantu memperbaiki roda ra (taste wheel) ini. Menggunakan perangkat teknologi terbaru dan data dari sains sensorik, para ahli ini membantu membuat roda rasa (taste wheel) lebih akurat dan dapat diandalkan.
Berbicara Dalam Bahasa Yang Sama
Sebagai bagian dari pembaruan terbaru untuk roda rasa, para peneliti membuat alat-alat Roda Cita Rasa (flavor wheels) secara objektif. Dengan kurang mengandalkan emosi atau ingatan, dan sebaliknya kepada fakta-fakta yang dapat dilihat, lebih mudah bagi lebih banyak manusia untuk mencapai konsensus tentang rasa.
Memutar Roda
Setiap roda rasa cukup mudah. Dimulai dengan memilih deskripsi paling dasar dari pusat. Kemudian, untuk konsep yang lebih spesifik, tinggal beralih ke roda luar. Jadi, jika menyesap anggur dan mencatat rasa buah setelahnya, manusia dapat memilih antara opsi seperti grapefruit atau lemon.
Menarik Bagi Mata
Roda Flavour harus sedap dipandang secara visual karena fungsional. Melihat bagaimana warna-warna roda berinteraksi adalah cara bagi orang-orang untuk lebih menggambarkan rasa yang ada. Plus, warna-warna cerah sering lebih menyenangkan mata dan membantu merebus makanan sampai ke komponen dasarnya.
BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN FLAVOR WHEEL
Ada 6 (enam) cara mudah untuk menyelami dan menggunakan flavor wheel. Simak langkah-langkahnya berikut ini.
Langkah 1. Rangkup Semua Data Yang Ada
Disimak saja dulu semua istilah, grafis warna-warni, atau rangkaian terminologi yang ada dalam flavor wheel. Mungkin ada kata-kata atau istilah yang belum dimengerti, atau bahkan belum pernah didengar sebelumnya, tidak apa-apa. Biarkan saja. Yang penting, biarkan menyelami dan tenggelam dalam seluruh konten desainnya yang menarik itu. Karena seperti makan yang kaya rasa, flavor wheel pun diciptakan untuk membuat kaya perbendaharaan rasa.
Langkah 2. Cicipi Beberapa Makanan Yang Berbeda
Flavor wheel bisa digunakan baik untuk sesi tasting yang santai atau resmi. Apapun situasinya, kuncinya adalah mencicipi rasa makanan dengan sungguh-sungguh dan fokus. Siapkan makanan yang akan di-tasting dengan sebenar-benarnya, lalu observasi makanan dari berbagai tahap, antara lain: aroma yang keluar pada saat makanan disajikan, aroma yang keluar pada saat makanan dikunyah, dan cita rasa yang mengisi langit-langit mulut dan lidah pada saat makanan dicicipi.
Flavor atau cita rasa pada makanan adalah sebuah kombinasi antara rasa dan aroma. Flavor wheel memiliki atribut-atribut penting yang ada pada seluruh rangkaian proses uji citarasa, mulai dari basic taste atau rasa-rasa paling mendasar (yang umumnya dicicip oleh lidah) hingga aroma-aroma murni (yang umumnya dicium oleh hidung).
Kebanyakan flavors atau citarasa makanan adalah gabungan dari kedua indera sensoris hidung dan mulut manusia. Misalnya, aroma dan keasaman (acidity) khas saus yang unik, atau rasa yang cenderung manis, sedikit asam, plus tambahan aroma berkarakter khas gurih. Cobalah analisa makanan beserta citarasanya dengan lebih detail. Jika sudah, sekarang mari kembali ke flavor wheel.
MULAILAH DARI TENGAH LINGKARAN
Langkah 3. Mulailah dari tengah lingkaran
Cara kerja desain flavor wheel dimulai dari tengah lingkaran yang kosong, lalu bergerak keluar. Karena deskriptor rasa paling umum letaknya dekat dengan bagian tengah dan akan semakin spesifik ke arah luar lingkaran. Bisa berhenti di paruhan mana saja di roda, tapi semakin jauh bisa menguraikan rasanya, maka akan semakin spesifik pula keterangan yang akan didapatkan.
Misalnya, contohkan saja kita sedang menguji puding gula merah. Kesan pertama yang segera timbul puding itu berasa manis. Maka pergilah ke bagian Sweet yang ada pada flavor wheel ini. Selanjutnya kita akan dihadapkan pada pilihan: apakah kecenderungan sweet-nya itu mengingatkan kamu pada sweet aromatics, brown sugar, atau overall sweets yang lain?
Jika diputuskan itu adalah brown sugar, maka berikutnya tajamkan kembali deskripsinya: apakah brown sugar itu terasa seperti caramelized, molasses, atau honey
Setelah mengidentifikasikan rasanya, kamu bisa kembali ke tengah lingkaran dan memulai lagi dari awal seperti langkah di atas. Hal-hal seperti inilah yang menjadi fungsi dasar dari flavor wheel sehingga membuatnya gampang dipraktekkan. Para taster (asesora) yang sering berlatih biasanya akan semakin berpengalaman dan akan melangkah lebih jauh pula ke bagian luar lingkaran.
Langkah 4. Baca Buku The Flavour Thesaurus
Food taster flavor wheel dibuat berdasarkan patokan indrawi The Flavour Thesaurus yang ditulis oleh Niki Segnit, yakni berisikan seperangkat atribut standar yang bisa membantu para panelis sensoris mengevaluasi makanan untuk kegiatan-kegiatan penelitian yang saintifik. Pedoman yang berisi kosakata istilah rasa makanan ini bisa digunakan untuk mendefinisikan atribut-atribut yang ada pada flavor wheel.
Masing-masing atribut memiliki definisi sendiri, dan sebuah referensi yang bisa digunakan untuk mengkalibrasi kemampuan sensoris para taster yang ingin mengkonfirmasi atribut spesifik yang mereka rasakan. Maka membaca buku The Flavour Thesaurus disarankan jika seorang taster ingin meningkatkan ketajaman indera sensorisnya.
Langkah 5. Gunakan Kalimat atau Istilah Sendiri
Langkah ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Jika sudah menemukan apa kira-kira karakter makanan yang dirasakan, coba menggunakan kalimat sendiri untuk mendeskripsikannya. Lalu cocokkan dengan flavor wheel. Karena hebatnya flavor wheel ini - menurut banyak ahli - adalah kemampuannya membentuk bahasa umum paling mendasar untuk menjelaskan berbagai kosakata rasa yang ada pada makanan.
Langkah 6. Pelajari Warna Yang Ada Pada Desain Flavor Wheel
Masing-masing warna untuk masing-masing bagan yang ada pada flavor wheel tidak dikerjakan dengan random. Setiap desain warna yang dilihat mata akan berhubungan kuat dengan indera yang lain. Atas dasar itulah flavor wheel menggunakan terma-terma visual untuk menjelaskan flavor-nya.
Misalnya, bagan yang berwarna terang (bright) umumnya akan memberi gambaran bahwa citarasa makanan itu ringan (light) dan lembut. Contoh gampangnya, ingat saja makanan caesar salad. Vegetables berwarna hijau & keju berwarna kuning umumnya akan terasa lebih segar dan begitu seterusnya dengan warna-warna yang lain.