".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Tuesday 12 February 2019

Apa Peluang Untuk Wisata Gastronomi Indonesia


Makanan memainkan peran utama dalam rencana perjalanan wisatawan asing ke Indonesia. Mereka suka mempelajari budaya lokal melalui masakan otentiknya. Interaksi dengan penduduk setempat menambah sentuhan otentik pada pengalaman makanan.

Wisatawan barat ingin menggabungkan wisata makanan (boga) dengan kegiatan lain, seperti wisata petualangan, termasuk mengenai keamanan pangan (food safety) penting dan juga berkelanjutan.

Model Wisata Boga
Wisata makanan (boga) mengacu kepada perjalanan di mana masakan lokal memainkan peran penting. World Food Travel Association (WFTA) mendefinisikan pariwisata boga sebagai sasaran wisatawan dalam mendapatkan pengalaman & menikmati makanan dan minuman yang unik dan mengesankan. Untuk sebagian besar tujuan wisata mereka, gastronomi memainkan peran strategis dalam citra dan branding.


Sebagian besar wisatawan boga (makanan) lebih tertarik pada budaya makanan lokal, daripada sajian gourmet di hotel atau restoran. Ini yang menghubungkan wisata boga dengan wisata budaya dan petualangan. Masakan lokal memberi pelancong hubungan batin langsung dan otentik dengan tujuan mereka. Mereka mempelajari warisan budaya dari masyarakat setempat melalui makanan dan minuman. Kegiatan dapat berkisar sekitar mencicipi makanan dan minuman lokal hingga pengalaman yang lebih adventurous dan menarik.


Disini gastronomi berperan besar dalam memberi pengetahuan & pengalaman mengenai sejarah, budaya, lanskap geografis & metoda memasak makanan lokal kepada wisatawan.


Contoh kegiatan wisata boga meliputi:
1. Masak - memasak dengan penduduk setempat.
2. Bengkel lokakarya memasak.
3. Makan di rumah penduduk setempat atau di rumah makan lokal maupun mencicipi makanan jalanan.
4. Sesi acara (festival) mencicipi makanan dan minuman lokal.
5. Wisata menelusuri jejak makanan dan minuman lokal setempat.
6. Mengumpulkan bahan-bahan pangan lokal dengan ikut berpartisipasi dalam panen raya masyarakat setempat.
7. Mengunjungi acara pameran atau festival pertanian, kebun organik, pasar makanan dan lain sebagainya.


Turis menghabiskan lebih dari sepertiga anggaran liburan mereka untuk porsi makanan dan minuman. Bahkan hingga 50%, ketika menelusuri makanan lokal adalah tujuan perjalanan utama mereka. Tentu saja tidak semua wisatawan mendasarkan rencana perjalanan mereka pada minat boga (makanan), tetapi akan menjadi motivasi tambahan yang penting.


Fleksibilitas & Ragam Kegiatan
Pada liburan panjang, pelancong barat, umumnya mencari berbagai pengalaman yang menarik terutama mengenai pengetahuan masakan lokal setempat. Mereka ingin menggabungkan pengalaman boga dengan kegiatan budaya atau petualangan menelusuri jejak asal usul cerita makanan masyarakat setempat.


Rencana perjalanan yang fleksibel memungkinkan wisatawan barat mendapatkan nilai pengalaman terbaik dari liburan mereka yang kerap dikatakan sebagai "the unforgettable experience". Wisatawan dengan gaya hidup tertentu ingin memasukkan suasana lain dalam liburan mereka. Misalnya, untuk pelanggan yang berorientasi kesehatan dapat menggabungkan aktivitas kesehatan dengan pengalaman makanan sehat. Atau berorientasi pelatihan dengan menggabungkan pengalaman boga dengan cara memasaknya, termasuk belanja bahan baku pangan di pasar lokal.


Dengan demikian wisata gastronomi dapat dilakukan dengan penawaran menggabungkan pengalaman & pembelajaran boga dengan kegiatan lainnya seperti yang diutarakan di atas, atau opsi fleksibilitas paket-paket lain pilihan mereka


Tabek