".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Friday 6 February 2015

Gastronomi Sebagai Identitas Budaya Indonesia Melalui Pariwisata


Gastronomi bagi Indonesia menjadi topik yang menarik karena negara ini sangat kaya akan makanan dan minuman yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Saat ini, pemahaman terhadap gastronomi masih langka dan belum banyak dimengerti oleh masyarakat di Indonesia. Malah ada yang menyamakan gastronomi dengan kuliner atau kulinologi. Ketiganya punya arti yang berbeda meski obyeknya sama yakni makanan dan minuman.

Sebagai dasar pemahaman : Gastronomi adalah apresiasi seni dan ilmu terhadap hubungan makanan dan budaya dimana secara holistik menjadi satu kesatuan proses yang dimulai dari mencari sejarah, memilih bahan baku, persiapan sebelum memasak, proses memasak, penyajian dengan memperhatikan kandungan gizi serta penilaian. Secara universal gastronomi adalah sebuah pengetahuan yang mempelajari mengenai hubungan kuliner dengan berbagai komponen budaya dimana makanan & minuman sebagai poros tengah yang fokusnya pada hidangan yang berkualitas prima (gourmet).

Sedangkan Kuliner (atau disebut juga seni kuliner) didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan kebiasaan (practices) yang berhubungan dengan seni dan keterampilan menyiapkan, menyusun, memasak, meracik minuman dan menyajikan hidangan (makanan & minuman).

Kulinologi adalah pendekatan baru dalam seni memasak (kuliner) yang memadukan (mensinergikan) seni kuliner, ilmu dan teknologi pangan untuk membuat rasa hidangan (makanan & minuman) lebih baik dengan metode menerjemahkan konsep sebuah makanan & minuman, seperti yang diterapkan dalam santapan atau dalam hidangan etnis tradisional.

Sekian ratus tahun, Gastronomi telah berjalan menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat di bhumi Nusantara, yang diimplementasikan ke dalam tata-krama hidangan berbagai budaya bangsa, budaya Nusantara sampai kepada budaya Indonesia. Yang namanya “Masyarakat” - siapapun itu, warga negara apapun itu - yang menikmati dan mencintai hidangan makanan dan minuman Indonesia, tidak menyadari bahwa apa yang disajikan dihadapan mereka merupakan Gastronomi.

Gastronomi adalah “Diplomasi Budaya” yang telah memperjuangkan kepentingan nasional suatu bangsa di kalangan masyarakatnya sendiri maupun disebar luaskan secara internasional melalui dimensi baik secara mikro (seperti pendidikan, seni-tari, seni-pengetahuan, seni-musik, seni-olahraga dan lain sebagainya) ataupun secara makro (propaganda, promosi, provokasi dan lain - lain, yang dalam pengertian konvensional dapat dianggap sebagai bukan politik, ekonomi ataupun militer).

Secara strategik - dan selama ini - perkembangan Gastronomi telah menjadi sarana “Internalisasi Nilai Budaya”, yaitu sebagai proses yang telah menanamkan dan menumbuh-kembangkan nilai atau budaya kebangsaan di Indonesia.

Secara essensial, tanpa disadari, Gastronomi telah menjadi khitah garis haluan dari salah satu unsur ke-Indonesia-an dalam memperkuat budaya kebangsaan.

Selain sisi kebudayaan, makanan sering menjadi pertimbangan pertama yang muncul dalam benak orang ketika berpikir tentang tujuan wisata. Penampilan, aroma, rasa dan gaya memasak merupakan daya tarik tertentu bagi indra manusia yang manifestasinya secara geografis maupun kontribusinya bervariasi satu sama lain. Seiring semakin berkembangnya tuntutan wisatawan dan semakin meningkatnya persaingan di antara daerah tujuan wisata, kebudayaan lokal menjadi salah satu kekuatan yang berharga sebagai produk dan aktivitas untuk menarik wisatawan.

Gastronomi mempunyai peran penting dalam hal ini, karena makanan dapat menjadi salah satu pusat pengalaman wisatawan yang juga merupakan identitas penting pada masyarakat era pasca-modern. Bahkan tidak sedikit wisatawan yang melakukan kunjungan ke suatu daerah tujuan wisata dengan motivasi utama untuk menikmati kekhasan makanan dan minuman setempat.

Beberapa destinasi wisata menjadikan gastronomi sebagai identitas atau penciri yang membuatnya berbeda dengan destinasi wisata lainnya dan pada saat yang bersamaan juga mempromosikan gastronomi mereka melalui kegiatan pariwisata. Sebaliknya beberapa destinasi wisata berhasil menarik lebih banyak wisatawan karena digelar berbagai kegiatan dan aktivitas yang berkenaan dengan gastronomi lokal setempat.

Indonesia yang kaya dengan berbagai makanan khas dari berbagai daerah mempunyai potensi besar untuk mengembangkannya dalam dunia pariwisata, sehingga mampu menjadi identitas budaya bangsa di dunia internasional.

Keragaman kekayaan kuliner di bhumi pertiwi ini masih seperti harta karun terpendam. Masih banyak yang langka dan relatif belum dikenal atau jarang dipresentasikan secara Nasional maupun Internasional, terutama yang berasal dari berbagai pelosok daerah  di Indonesia. Sudah sewajarnya mengusung berbagai warisan daerah itu sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk memperkenalkan kekayaan hidangan tradisional dan alam mereka yang tidak kalah dengan  suku – suku lainnya yang sudah terlebih dahulu dikenal. Kekayaan kuliner  masyarakat setempat sebenarnya merupakan kearifan lokal daerah dalam kepentingan mendorong kemaslahatan ekonomi maupun kepentingan pariwisata yang ada.

Peran Gastronomi sangat penting dan strategis, serta potensinya sangat besar untuk meningkatkan kreatifitas anak Bangsa sehingga perlu dibina dan didorong pertumbuhan serta perkembangannya.

Untuk itu, anak Bangsa harus mengambil inisiatif menggali berbagai pemikiran dan kegiatan untuk memajukan Gastronomi Indonesia di kancah global sebagai identitas budaya bangsa melalui pariwisata.