".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Wednesday 9 December 2015

Nasi Kebuli


Seperti juga masakan Peranakan Tionghoa, etnokuliner Arab di Indonesia mengenal masakan peranakan Arab antara lain nasi magali, unthuk-unthuk, nasi kebuli, nasi mandi, pukis ampel, kambing guling, lontong bumbu, kurma, tahu campur dan hena (pacar). Pada umumnya menu masakan itu tidak ada di Negara asal etno pendatang ini.

Seperti nasi kebuli yang menjadi primadona berbagai kalangan, nasi yang berbumbu ini memiliki rasa yang khas, dihidangkan bersama dengan lauk yang biasanya sudah satu paket. Katakanlah nasi kebuli kambing, berarti satu paket dengan daging kambing yang digoreng serta berbagai pelengkapnya yakni asinan nanas, sambal goreng hati dan lain-lain.

Sebagaimana dikatakan asa usul masakan nasi ini asli dari Indonesia, tepatnya dari wilayah Betawi yang merupakan suku pencampuran dari berbagai sub-suku yang ada di Indonesia termasuk etnik pendatang Arab, Belanda, India dan Tionghoa.

Namun nasi kebuli menunjukan pengaruh budaya Arab Timur Tengah dan India Muslim, yang nasi ini mirip dengan nasi Biryani. Alkisah, para ulama yang berasal dari Timur Tengah, tepatnya dari Hadramaut Yaman, menyebarkan Islam hingga ke negeri India. Karena salah satu makanan pokok orang india adalah nasi, maka untuk bisa menyesuaikan lidah orang Yaman dengan makanan India itu, dicampurlah nasi dengan bumbu-bumbu khas Timur Tengah dan bumbu-bumbu dari India sendiri, sehingga menghasilkan makanan yang memiliki cita rasa baru tersendiri, yang disebut dengan nasi kebuli. Inilah versi pertama nasi kebuli sebelum sampai ke Indonesia.

Masuknya nasi kebuli di Indonesia karena kepentingan orang Yaman selain untuk menyebarkan agama Islam dan adalah untuk perdagangan rempah-rempah. Disinilah nasi itu dimodifikasi dan diberi variasi sedemikian rupa dengan bumbu-bumbu rempah lokal yang ada, sehingga menghasilkan menu baru yang tidak menghilangkan cita rasa aslinya; seperti nasi kebuli sapi, nasi kebuli ayam, nasi kebuli udang bahkan nasi kebuli bakar.

Olahan aslinya, nasi kebuli ini dimasak dari beras yang dimasukan ke dalam campuran 18 jenis bumbu rempah yang direbus dalam air campuran kaldu kambing, minyak samin dan susu kambing atau kadang juga diganti oleh santan.

Apa saja ke-18 jenis bumbu dari rempah-rempah itu, yakni : Kismis, Minyak Samin, Kayu Manis, Biji Cengkih, Biji Pala, Bunga Pekak, Kapulaga, Serai, Daun Jeruk, Daun Salam, Santan, Bawang Putih, Bawang Merah, Ketumbar, Jintan, Adas Manis, Kunit dan Jahe.

Oleh karena itu nasi kebuli beraroma sangat khas dan rempah-rempah di dalamnya mempunyai khasiat bagi kesehatan. Nutrisinya lumayan lengkap, mulai dari protein hingga vitamin ada.

Dalam kebudayaan Betawi, nasi kebuli biasanya disajikan dalam perayaan keagamaan Islam, seperti lebaran, kurban, atau maulid. Nasi kebuli juga populer di kawasan kota yang banyak terdapat warga keturunan Arab, seperti Surabaya dan Gresik.