Gastronomi bagi Indonesia merupakan topik yang menarik karena negara ini sangat kaya akan makanan yang tersebar di kepulauan Nusantara dari Sabang sampai Merauke.
Gastronomi adalah seni keahlian yang mengkaji hidangan makanan dari sisi budaya, sejarah dan lanskap lingkungan; yang setelah dicicipi diberi penilaian terhadap metoda memasaknya.
Sekian ratus tahun, gastronomi telah berjalan menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang diimplementasikan ke dalam tata-krama hidangan berbagai budaya bangsa, budaya kepulauan Nusantara sampai kepada budaya suatu Negara.
“Masyarakat Indonesia” - siapapun itu, warga negara apapun itu - yang menikmati dan mencintai makanan, tidak menyadari bahwa hidangan yang disajikan dihadapan mereka ada makna gastronominya.
Keaneka ragaman makanan di bhumi pertiwi Indonesia masih seperti harta karun terpendam. Masih banyak yang langka dan relatif belum dikenal atau jarang dipresentasikan secara Nasional maupun Internasional.
Secara essensial, gastronomi adalah “Diplomasi Budaya” yang memperjuangkan kepentingan nasional suatu bangsa di kalangan masyarakatnya sendiri maupun disebar luaskan secara Internasional.
Secara strategik, gastronomi merupakan sarana “Internalisasi Nilai Budaya”, yaitu proses yang ditanam, dibudidayakan dan ditumbuh-kembangkan sebagai nilai, karakter dan budaya kebangsaan di Indonesia.
Tanpa disadari, gastronomi merupakan khitah garis haluan dari salah satu unsur ke-Indonesia-an dalam memperkuat budaya kebangsaan.
Bagi gastronomi “.. makanan punya kisah ..” (.. cibus habet fabula ..), baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa.
INDONESIAN GASTRONOMY ASSOCIATION
Indonesian Gastronomy Association (IGA) adalah sebuah Perkumpulan yang memperjuangkan kepentingan gastronomi kepulauan Nusantara Indonesia.
IGA adalah terminal pembinaan, aspirasi dan pengembangan pemangku gastronom serta sarana komunikasi antar organisasi profesi dan non-profesi, yang memiliki perhatian khusus terhadap sejarah, budaya dan lanskap lingkungan makanan tradisional, modifikasi dan modern.
IGA didirikan untuk membangun sebuah gambaran keseluruhan terhadap pendekatan, pemahaman dan perilaku gastronomi masyarakat kepulauan Nusantara Indonesia, yang merupakan manifestasi baik yang berbentuk tangible (tata cara dalam kuliner dan masakan sebagai artifact / budaya material) maupun bersifat intangible (konsep di belakangnya).
Singkat kata, konsekuensi berdirinya IGA disadari oleh para pendirinya sebagai sebuah tantangan dan cobaan dalam perjalanannya, apalagi mengingat warisan para leluhur ini dinilai merupakan salah satu unsur pembentuk kemandirian dari kedaulatan pangan rakyat Indonesia.
MOTO
Harmonisasi gastronomi kepulauan Nusantara Indonesia
VISI
Berperan selaku pranata dalam melestarikan gastronomi kepulauan Nusantara sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.
MISI
1. Mengangkat, melestarikan, mengembangkan dan merestorasi gastronomi warisan tradisi suku dan sub-suku pribumi kepulauan Nusantara.
2. Mengadopsi, melestarikan, mengembangkan dan merestorasi gastronomi warisan tradisi percampuran para etnik pendatang yang sejak dahulu kala sudah bermukim di bhumi pertiwi kepulauan Nusantara.
3. Mengelaborasi gastronomi dari bangsa-bangsa luar lainnya yang saat ini berkembang di kepulauan Nusantara Indonesia termasuk lokalisasi masakan global.
4. Memfasilitasi krida karya asesora terhadap gastronomi khazanah hidangan makanan yang ada di kepulauan Nusantara Indonesia.
ASAS
Rahasia sukses masa depan ada di catatan masa lalu. Jika dapat menggali dan menemukan resepi tradisional para leluhur, maka gastronomi kepulauan Nusantara Indonesia akan bisa jaya sekaligus bisa mengiringi modernisasi global, karena sebenarnya lestarinya keberadaan makanan masa kini berasal dari kekayaan resep asli dan tradisi warisan masa lalu.
MAKSUD & TUJUAN
1. Mengangkat dan melestarikan warisan resepi tradisional gastronomi suku dan sub-suku pribumi serta etnik pendatang.
2. Merekonstruksi warisan resepi tradisional gastronomi suku dan sub-suku pribumi serta etnik pendatang.
3. Mengembangkan dan menyebarluaskan resepi gastronomi modern dari bangsa-bangsa luar lainnya yang ada di Indonesia.
TUGAS POKOK
Mendorong kerja-sama dengan otoritas pemangku kebijakan, pemangku kepentingan dan masyarakat di daerah untuk saling bersinergi satu sama lain melakukan sebagai berikut :
1. Mempersembahkan dan memperkenalkan beragam kekayaan khazanah gastronomi tradisional yang terinspirasi oleh budaya dan warisan nenek moyang Indonesia.
2. Menggali dan mengangkat gastronomi tradisional khususnya yang langka dan atau belum dikenal, baik di tingkat Nasional maupun Internasional.
3. Mengembangkan dan menampilkan gastronomi dari percampuran etnik pendatang yang sejak dahulu kala sudah bermukim di bumi nusantara sebelum Republik Indonesia didirikan.
4. Merekonstruksi gastronomi tradisional suku dan sub-suku pribumi serta dari percampuran etnik pendatang yang telah mengalami transformasi dan atau hilang.
5. Melakukan pengkajian, penelitian ilmiah dan mendata secara resmi - yang dapat ditelusuri melalui penelitian dari catatan naskah-naskah kuna para leluhur maupun dongeng-dongeng rakyat setempat - mengenai hal sebagai berikut :
a. Latar belakang sejarah dan asal usul budi-daya gastronomi tradisional masyarakat lokal daerah setempat.
b. Faktor - faktor budaya dan adat istiadat yang mempengaruhi kebiasaan masyarakat lokal mengkonsumsi / menghidangkan gastronomi warisan tradisional tersebut.
c. Makna falsafah, filosofi, kearifan lokal, etika, ajaran hidup, dan nilai ritual yang terkandung di dalam gastronomi tradisional dari warisan nenek moyang masyarakat lokal daerah setempat.
d. Kearifan lokal, karakter, jati-diri, dan ciri identitas budaya dari lauk pauk gastronomi tradisional yang ditampilkan masyarakat lokal daerah setempat.
LES DAMES DE GASTRONOME
Les Dames de Gastronome adalah badan ad hoc IGA yang membina keterwakilan masyarakat filantropis kaum wanita yang berbakat dalam gastronomi, keahlian memasak dan penilaian.
Les Dames de Gastronome terdiri dari para penikmat, pecinta dan pemerhati gastronomi Indonesia pada bidangnya, juga para gastronom (ahli dalam menilai makanan dan minuman) dalam arti yang seluas-luasnya.
Konstituennya terdiri dari wanita, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia.
Para partisan wanita ini mempunyai minat dan atau kegiatan di bidang seni dan budaya serta warisan gastronomi dari berbagai wilayah batas negara Indonesia.
LES JEUNESSE DE GASTRONOME
Les Jeunesse de Gastronome adalah badan ad hoc IGA yang membina keterwakilan masyarakat filantropis kaum generasi muda yang berbakat dalam gastronomi, keahlian memasak dan penilaian.
Les Jeunesse de Gastronome terdiri dari para penikmat, pecinta dan pemerhati gastronomi Indonesia pada bidangnya, juga para gastronom (ahli dalam menilai makanan dan minuman) dalam arti yang seluas-luasnya.
Konstituennya terdiri dari generasi muda, baik warga negara Indonesia ataupun warga negara asing, baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia.
Para partisan generasi muda ini mempunyai minat dan atau kegiatan di bidang seni dan budaya serta warisan gastronomi dari berbagai wilayah batas negara Indonesia.
Alamat Registrasi
Jalan Gandaria III # 5 A
Jakarta 12130, Indonesia
Telp : (62 21) 720 1154
Fax : (62 21) 724 5837
SUSUNAN PENGURUS
PENDIRI
1. Cynthia Nursanti
2. Hindah Muaris
3. Indra Ketaren
4. Itet Sumarijanto, MBA
5. Nirmala C. Motik Yusuf, Dr
DEWAN PEMBINA
Ketua : Nirmala C. Motik Yusuf, Dr
Anggota :
1. Aditya Indradjaja, Dr-Ing
2. Adhi Lukman Siswaja
3. Asrul Sutan Basari
4. Erros Djarot
5. Hamid Bagdadi
6. Halida Hatta
7. Hariyadi Sukamdani, MM
8. Itet Sumarijanto, MBA
9. Kurtubi, Dr
10. Maya Suharnoko
11. Ratih Ibrahim, MM
12. Sigit Pramono, MBA
13. Sarwo Handayani, MA
14. Sylviana Murni, Prof, Dr
DEWAN PENGAWAS
Ketua : Thomas Darmawan T.
DEWAN PENGURUS
Presiden : Indra Ketaren
Wakil Presiden :
1. Etty Febe
2. Putri Anggraini Hadinoto
3. Sri R. Kusumastuti, MSsc, Dr
Sekretaris Jenderal : Ronald D. Palandie
Bendahara Umum : Lenny Agustin
DEWAN PAKAR
Ketua : Hindah Muaris
Anggota :
1. Agus Arismunandar, Prof Dr
2. Diena M. Lemy, Dr
3. Edvi Gracia H.
4. Henny Saptatia DN, Dr
5. Ratna Somantri
6. Setiadarma
7. Sisca Soewitomo
8. Tommy Christomy, Dr
9. Vitria Ariani, Dr
10. Yuni Tri Hewindati, Dr
Les Dames d’Gastronome
Ketua : Sri R. Kusumastuti, MSsc, Dr
Les Jeunesse d’Gastronome
Ketua : Putri Anggraini Hadinoto