Makanan khas Buleleng ini berbahan dasar ikan yang diiris dan dipotong tipis-tipis dan diasinkan. Nama sudang lepet, sebenarnya juga cukup unik. Kedua kata itu adalah kata dalam bahasa Bali yang secara harfiah, kata sudang berarti ikan asin, sedangkan lepet berarti sial. Jadi kalau digabungkan, sudang lepet berarti ikan asin yang sial :-)
Entah kenapa sajian ini bisa bernama unik seperti itu. Barangkali karena proses pembuatannya yang mengharuskan ikan itu mengalami berbagai perlakuan, mulai dari dijemur, dipanggang, hingga dipukul-pukul.
Sudang lepet ini dibuat dari ikan laut khusus, yang kebanyakan bahannya didapatkan dari nelayan yang mencari ikan hingga ke perairan Madura. Cara pengolahannya berawal dari ikan yang sudah dikeringkan dengan sinar matahari. Kemudian ikan itu dipanggang diatas bara api. Lalu serat dagingnya dihaluskan dengan cara memukul permukaan daging hingga tipis di kedua sisinya. Dengan proses yang demikian, maka akan didapatkan irisan ikan yang sangat garing, nyaris menyerupai kerupuk setelah digoreng.
Bagi para penggemar sudang lepet, sensasi gurih dan garing yang didapatkan saat menyantap menu ini sulit didapatkan dari menu lainnya, bahkan dari ayam goreng ala fast food. Apalagi jika sudang lepet yang telah digoreng itu dibubuhi bumbu pelengkap seperti minyak kelapa asli serta air perasan jeruk nipis plus sambal matah atau sambal terasi yang pedas menyengat. Maka, tak terasa beberapa piring nasi putih dan potongan sudang lepet berpindah ke dalam perut.