".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Thursday 11 June 2020

Inisiatif Menghadapi Pandemi

Menghadapi krisis kesehatan yang disebabkan oleh coronavirus, sejumlah besar negara memilih menerapkan penguncian (lock-downs) dengan membatasi kontak secara langsung antara penduduk. Industri restoran adalah salah satu yang paling terpengaruh. Diperkirakan 90% perusahaan di industri restoran harus benar-benar ditutup, meskipun beberapa di antaranya dapat terus beroperasi melalui pembelian pesan-antar (on line)

Dalam menghadapi situasi ketidakpastian ini, lahir inisiatif dari para pemasak (chef) dan kalangan gastronomi melakukan kegiatan amal. Banyak pemasak profesional (chef) dan kalangan gastronomi saling bersinergi membantu para profesional kesehatan dan relawan lapangan yang melawan virus di garis depan dengan cara apa pun yang mereka bisa lakukan.

Di Prancis, gerakan "Chefs Support Carers" (Les Chefs Avec Les Soignants) telah menetapkan misi menyiapkan makanan di dapur restoran mereka untuk tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit Prancis.

Pada saat yang sama, sekolah kuliner & gastronomi École Ducasse telah meluncurkan serangkaian memasak dan membuat kue mingguan yang mereka sebut sebagai "Tantangan Harian" (Daily-cious Challenge) untuk disumbangkan ke rumah sakit.

Chef José Andrés membuat amal "The World Central Kitchen" yang dimuat di sampul depan majalah Time. Pemasak Spanyol ini berinisiatif meletakkan makanan di atas meja orang-orang yang membutuhkannya di masa krisis dan darurat. Inisiatif chef José Andrés menyebar ke negara-negara lain di mana berbagai kalangan gastronomi menyiapkan ribuan makanan untuk dikirim ke keluarga yang membutuhkan.

Chef Manoella Buffara dari Brasil melahirkan manifesto "Mulheres do Bem" dengan tema "Kami adalah wanita yang ingin berbuat baik melalui makanan". Buffara menutup semua operasi restorannya untuk melindungi stafnya pada awal Maret 2020. Sejak itu, Buffara sibuk memasak untuk dan mengkoordinasikan Mulheres do Bem menjadi sebuah jaringan koki (chef), jurnalis dan produsen makanan yang didedikasikan untuk memasak makanan sehat bagi para tunawisma di kota. Dengan bantuan dua putrinya, Chef Manoella Buffara memasak untuk 500 orang per minggu & menyiapkan makanan rumahan seperti pai sosis asin, roti jagung dan kue pisang.

Kalangan gastronomi & chef lokal di Brasil pun turut mengambil bagian dalam proyek ini, dengan menyelenggarakan "Solidarita Mesa" dari Solidarita Curitiba untuk memberi makan kepada para tunawisma.

Dalam menanggapi pandemi Covid-19, La Cocina sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di San Francisco membantu para wanita berpenghasilan rendah dan orang kulit berwarna untuk membuka dan menumbuhkan kembali bisnis restoran mereka. La Cocina telah membantu buka kembali 60 jaringan bisnis wanita di 33 lokasi dengan memberi konsultasi gratis tentang cara mengamankan pengurangan sewa, pinjaman dan bantuan kepada karyawan. La Cocina juga membuat daftar sumber daya untuk semua bisnis pengusaha kecil & mikro, pemilik restoran dan pekerja perhotelan, yang dilakukan gratis secara online.

Selanjutnya, La Cocina menyediakan dana bantuan darurat untuk membantu menyediakan uang tunai kepada pengusaha kecil & mikro menutupi pengeluaran dasar & bagaimana konsumen dapat mendukung mereka selama masa pandemi. Melalui dana tersebut, La Cocina mampu menyediakan US$ 4.000 untuk setiap pengusaha kecil & mikro dan sangat aktif mencari sumbangan dari para donatur.

Nirlaba ini juga menjual Community Food Boxes selama seminggu yang dimasak oleh para koki wanita berbakat dimana 100% dari hasil penjualannya diperuntukan bagi pengusaha yang berpartisipasi. Menu diterbitkan pada hari Sabtu dan pesanan dapat diselesaikan sampai jam 3 sore pada hari Selasa.

Ladies of Restaurants di Inggris didirikan oleh mantan juru masak dan guru pemasaran Natalia Ribbe. Ladies of Restaurants adalah sekelompok wanita di sektor makanan dan minuman yang berupaya mengatasi kesenjangan gender dalam industri perhotelan melalui tindakan positif.

Sejak awal bulan April, Ribbe menjadi tuan rumah acara obrolan mingguan di Instagram Live yang disebut "The Shift Show", yang menyoroti proyek-proyek yang layak di mana banyak wanita yang memimpin, serta berbagi resep dan kisah inspiratif oleh wanita di bisnis perhotelan.

Mary Ellen McTague, chef & pemilik restoran Manchester dan bar anggur Hello Creameries. McTague melakukan amal dengan memasak makanan untuk petugas kesehatan sambil mengumpulkan bantuan di Inggris utara.

Di London, Anna Haugh, kepala chef dari Myrtle Restaurant, berkolaborasi dengan Hospitality for Heroes, mengkoordinasikan koki-koki lokal setempat memasok para pekerja kesehatan dengan makanan sehat gratis dari sumbangan yang mereka peroleh. Kampanye ini mendapatkan momentum dan baru-baru ini mampu menghasilkan lebih dari 1.000 makanan dalam sehari untuk memasok enam rumah sakit di sekitar kota London

Terlepas dari penutupan Singapura Venue 2am Dessert Bar-nya, mantan Pastry Chef dan artis Asia Terbaik Janice Wong termotivasi berbagi cintanya dengan mendirikan "Bake at Home" untuk memasak selama pandemi coronavirus. Janice Wong menciptakan Bake at Home, sebuah platform untuk "menemukan kegembiraan dalam memanggang di rumah lagi", di mana dia menjual segala sesuatu dari premiks dan bahan-bahan baking ke peralatan dengan harga terjangkau. Wong juga telah berbagi keahlian dan resepnya melalui video di Instagram dan YouTube sehingga semua orang dapat ikut serta.

Ada banyak lagi para pemasak (chef) dan kalangan gastronomi dunia merespons pandemi Covid-19. Bisa dikatakan dalam situasi yang tidak menentu dan belum pernah terjadi sebelumnya, jelas terlihat para pemasak (chef) dan kalangan gastronomi menunjukkan kemurahan hati yang besar, mengerahkan semua potensi dan kemampuan mereka bersatu untuk membantu para profesional kesehatan dan masyarakat umum dalam situasi yang luar biasa ini.

Bagaimana dengan Indonesia ?

Tabek
IndraKarona Ketaren