.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..
Sunday, 20 September 2020
Perjalanan Sebuah Kreatifitas
Wednesday, 16 September 2020
Wisata Gastronomi di Thailand
Kampanye pariwisata gastronomi dimulai sejak tahun 1990-an oleh Tourism Authority of Thailand (TAT). Pada tahun 1994, pemerintah Thailand meluncurkan kampanye pemasaran pariwisata yang sukses, “Amazing Thailand”, yang juga menyoroti masakan Thailand. Namun, kampanye pemasaran ini tidak secara sistematis mempromosikan keahlian memasak Thailand, tetapi hanya mempromosikannya sebagai salah satu dari banyak elemen atraksi pariwisata tak berwujud (intangible tourism attractions) Thailand.
Tuesday, 15 September 2020
Lauk Pauk Ritual Persembahan Masyarakat Hindu-Bali
Dalam keseharian, makanan kerap diterima begitu saja sebagai suatu hal yang biasa. Padahal, dalam suatu kebudayaan makanan sering digunakan sebagai simbol yang bisa jadi memiliki makna sangat luas.
Monday, 14 September 2020
Sejarah & Filosofi Rendang
Rendang merupakan menu utama bagi masyarakat Minang yang dipengaruhi cita rasa masakan India. Dahulu kala rendang disajikan sebagai menu utama bagi para bangsawan. Akan tetapi, saat ini rendang sangat digemari oleh masyarakat minang khususnya dan bahkan oleh seluruh lapisan masyarakat serta para wisatawan asing.
Wisata Teh: Lebih dari sekedar Secangkir Teh
Apakah wisata teh itu?
Pariwisata yang dilatarbelakangi oleh minat terhadap sejarah, budaya, dan tradisi yang berkaitan dengan konsumsi teh. Atraksi wisata ini terdiri dari kebun teh tempat penanaman teh, pabrik teh tempat pembuatannya, kedai teh tempat dijual atau disajikan, dan kelembagaan yang melestarikan dan menafsirkan budaya teh.
Itu lebih kurang dapat diartikan sebagai wisata teh, termasuk industri pinggiran yang dibangun di sekitar kebun teh yang berfokus pada produksi barang untuk masyarakat pecinta teh, termasuk aksesori teh, buku tentang teh, dan berbagai peralatan hadiah bertema teh.
Teh telah berkembang sebagai produk seni budaya di beberapa masyarakat, seperti di Jepang, Turki dan Inggris yang mengenang minuman favorit mereka dari tempat asalnya. Praktisi pariwisata dunia memperkirakan beragam basis wisata teh akan menarik wisatawan dunia mengunjungi negara produsen teh seperti Bangladesh, China, India, Indonesia, Myanmar, Sri Langka, Turki dan Vietnam.
Wisata teh dapat diidentifikasi sebagai segmen wisata niche yang muncul dengan konsep baru yang bertanggung jawab. Bisa dikatakan sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) yang berbasis alam dan ramah lingkungan.
Wisata teh Indonesia bisa dijual sebagai pasar tur destinasi dunia yang dapat memberi pelancong pengalaman yang berkesan. Pada gilirannya akan menciptakan kesempatan untuk membuat mereka datang kembali serta mempromosikan destinasi dari mulut ke mulut. Indonesia dapat mengembangkan inisiatif ini untuk lebih memposisikan dirinya sebagai tujuan wisata teh dunia.
Sebagai pengekspor teh terbesar ketujuh di dunia, Indonesia belum memanfaatkan potensi penuhnya untuk menarik segmen wisatawan teh bagi pengembangan pariwisata. Indonesia memiliki kapasitas, tetapi belum melakukan ekspansi untuk memasarkan wisata teh dengan menawarkan warisan teh dan pengalaman budaya yang unik kepada pecinta dan komunitas teh dunia.
Ini merupakan kesempatan yang akan sia-sia jika tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, sudah waktunya Indonesia memperkenalkan keindahan pemandangan dan memperkenalkan wisata teh pasar pariwisata dunia. Pemangku kepentingan dan operator wisata Indonesia memiliki kapasitas untuk mengembangkan wisata teh dengan menciptakan tren baru yang unik untuk melayani tamu di segmen yang berbeda. Tren wisata teh antara lain seperti masakan berbahan dasar teh, produk dan layanan kesehatan, serta perawatan kosmetik atau spa pasti akan menarik wisatawan papan atas.
Selain itu masyarakat lokal akan mendapatkan manfaat dari wisata teh karena pengembangan segmen wisata teh akan menguntungkan industri dan pengusaha kecil menengah yang juga akan meningkatkan keragaman produk wisata teh. Peningkatan aksesibilitas, akomodasi, kegiatan, fasilitas dan daya tarik akan memberikan kesempatan kerja baru, meningkatkan kualitas hidup dan secara khusus memberdayakan pekerja spesialis teh yakni kaum wanita..
Perlu diingat Organisasi Pariwisata Dunia, UNWTO, memperingati Hari Pariwisata Dunia pada tanggal 27 September setiap tahun dengan tujuan menumbuhkan kesadaran yang tepat di antara komunitas global tentang pentingnya pariwisata dan nilai sosial, budaya, politik dan ekonomi serta kontribusinya yang tak ternilai dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Untuk Hari Pariwisata Dunia di tahun 2020, UNWTO memberi tema Pariwisata dan Pembangunan Pedesaan (walaupun belum dikonfirmasi). Tema ini dapat memberikan kesempatan bagi Indonesia memperkenalkan platform kepada dunia mempromosikan Pariwisata Tea Heritage and Spice Tourism.
Platform ini diharapkan dapat menciptakan kombinasi yang tepat dari Warisan Teh dan Wisata Rempah sebagai segmen pariwisata ceruk yang dinamis yang dikombinasikan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui promosi Pariwisata Ramah Lingkungan yang berpusat pada masyarakat. Apalagi telah diketahui khasiat anti-virus ada pada teh, khususnya teh hitam, dan rempah-rempah dapat melawan Virus Corona bersama dengan kombinasi teh herbal. Indonesia memiliki semua itu .. teh dan rempah-rempahnya.
Semoga demikian adanya
Tabek
Betha Ketaren (Indra)
Sunday, 13 September 2020
Terites - Makanan Khas Karo
Salah satunya makanan khas suku Karo adalah “Terites”, sejenis makanan yang bahan dasarnya secara kasar adalah makanan yang telah berada dalam usus lembu. Terites atau sebagian masyarakat lain lebih mengenalnya dengan sebutan "Pagit-Pagit" merupakan salah satu makanan yang menurut suku lain adalah hal yang aneh dan mungkin menjijikkan.