Seperti diketahui Kementerian Luar Negeri RI telah melakukan pemetaan sederhana bahwa terdapat 1,177 restoran di 48 negara dalam mempromosikan kuliner Indonesia sebagai gastrodiplomasi.
Disini diperlihatkan makanan bukan semata alat diplomatik bagi Pemerintah dimana masyarakat diaspora Indonesia di luar negeri membangun dan menghubungkan kuliner bangsa ini kepada masyarakat setempat sebagai alat diplomasi budaya dan diplomasi pariwisata Indonesia. Apalagi kuliner telah menjadi mondial secara global dan cenderung memiliki "bahasa" yang sama dalam menyentuh hati masyarakat dunia datang ke negaranya sebagai tujuan liburan.
Kehadiran restoran Indonesia di luar negeri sangat menjadi perhatian kita semua atas bagaimana masyarakat setempat memandang budaya Indonesia, mengingat restoran adalah identitas kekuatan makanan dalam menjembatani diplomasi kebudayaan.
Disini masyarakat diaspora Indonesia sebagai gastrodiplomat berhasil memperlihatkan restoran yang mereka miliki sebagai citra nasional bangsa yang positif terhadap diplomasi budaya Indonesia dengan berbagai maupun atraksi makanannya.
Masyarakat diaspora sebagai pengusaha swamandiri dan pengelola restoran dan ahli masak Indonesia bisa dikatakan sebagai benteng terdepan budaya bangsa Indonesia dalam mempromosikan pariwisata negeri ini melalui kuliner.
Aksi mereka adalah lensa diplomasi Indonesia dalam memberi pembelajaran dan pengalaman kepada masyarakat setempat tentang sejarah dan budaya makanan serta penggunaan produk lokal (seperti bumbu dan rempah), resep tradisional maupun cara proses pembuatannya.
Bisa dikatakan warna dan wajah makanan Indonesia di panggung dunia ada di tangan masyarakat diaspora sebagai benteng dan pembawa pesan terdepan budaya bangsa kepada dunia.
Kehadiran 1,177 restoran tersebut dapat dikatakan merupakan strategi untuk meningkatkan reputasi global Indonesia yang notabene dapat meningkatkan Gastronomi Diplomasi dan Gastronomi Wisata.
Untuk itu, disarankan sudah saatnya Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkenan memberi penghargaan kepada restoran-restoran Indonesia di luar negeri sebagai bentuk pengakuan atas kreatifitas, kualitas seni makanan, kesempurnaan cita rasa dan keagungan kelezatan makanan yang disajikan masyarakat diaspora.
Penghargaan itu dapat dipilih dari beberapa 1,177 restoran yang ada dengan kategori Indonesian Authentic Cuisine dengan kriteria referensi dan rekomendasi dari perwakilan Indonesia di luar negeri dan dukungan dari Kementerian Luar Negeri.
Teknis pemberian penghargaan dapat dilakukan oleh Duta Besar Indonesia di negara akreditasi atas nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Bersamaan dengan waktu acara pemberian penghargaan tersebut, Kemenparekraf / Baparekraf menginisiasi program safari ke negara-negara yang berpotensi untuk kunjungan kembali wisatawan mancanegara ke Indonesia guna mendukung kebangkitan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
Semoga bentuk penghargaan ini dapat mendorong lebih nyata program Indonesia Spice Up The World dalam kepentingan rencana membangun 4,000 restoran Indonesia di luar negeri sampai awal tahun 2024 dimana pada hakekatnya sebagian besar investornya adalah masyarakat diaspora.
Selain itu, penghargaan serupa dapat juga diberikan kepada restoran-restoran Indonesia di dalam negeri dengan versi kriteria yang berbeda tetapi sama nilainya.
Semoga bermanfaat
Tabek
Indra Ketaren