".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Monday, 28 September 2015

Folklore Semarang : Wingko Babad


Wingko babad, dari namanya orang akan segera berfikir ini adalah makanan khas dari babad, kota kecil di Jawa Timur. Awalnya seorang wanita Tionghoa kelahiran Tuban bernama Loe Lan Hwa bersama suaminya The Ek Tjong alias D.Mulyono beserta kedua anaknya mengungsi dari Kota Babad ke Semarang. Sejak kepindahannya ke Jawa Tengah menjelang tahun 1946, mulailah dicobanya untuk memperkenalkan penganan resep keluarganya itu di Semarang.

Merekalah cikal bakal pembuat wingko babad di Semarang (Wingko Babad cap Kereta Api) yang akhirnya sampai saat ini menjadi salah satu makanan khas Semarang.

Berbeda dengan wingko yang ada di kota Babad, wingko yang diproduksi dan dijual di Semarang dibuat dalam ukuran kecil, karena dirasa lebih praktis “cukup untuk sekali santap”. Demi mempertahankan rasa dan kualitasnya, mutu bahan baku mendapat perhatian khusus. Dan agar aman dan sehat untuk dikonsumsi, maka diputuskan untuk tidak menggunakan zat pengawet, zat pewarna, gula buatan, maupun penguat rasa (essence).

Saat ini, wingko tersedia dalam berbagai macam rasa. Antara lain rasa coklat, pisang, durian, nangka, dll.

Artikel oleh : Prof Dr James Danandjaja - Guru Besar Universitas Indonesia