".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Monday, 28 September 2015

Tahu Pong Semarang



Dengar tahu pong, yang mengerti pasti langsung ngeh ini “Semarang” punya. Tapi bagi yang pertama kali dengar kata ini, mikirnya: “apa ini?”

Tahu Pong adalah nama makanan, bisa dikatakan khas, dari Semarang. Sejak kapan, dan mulai kapan ada, tidak jelas lagi bahwa tahu pong sudah lama sekali di Semarang, sejak tahun 1930’an.

Kenapa disebut tahu pong ?

Itu adalah kependekan dari kata tahu kopong. Dalam bahasa Jawa, kopong artinya kosong. Lha kok bisa tahu kosong? Inilah kenapa disebut tahu kopong.

Tahu yang tengahnya kosong. Tahu ini sebenarnya tahu biasa, seperti tahu-tahu yang lain yang kita kenal. Bedanya, mungkin karena proses pembuatan sedikit berbeda, tingkat kepadatan akhir yang berbeda menyebabkan kopong begitu. Sewaktu mentah bentuknya juga sama seperti tahu biasa, tapi setelah digoreng, bagian tengahnya menyusut dan menjadi kopong.

Selain dari bahasa Jawa, ada kemungkinan kata “pong” berasal dari dialek Banlam yakni "phong" (Hokkian selatan), yakni merupakan dialek mayoritas kakek-moyang orang Tionghoa peranakan di Semarang. Salah satu makna phong adalah “melembung” atau “menggembung”.