".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Monday 28 September 2015

Kompyang

Pernah mendengar makanan "Kompyang" atau "Kompia" ? Apakah Anda menyukai makanan ini ?

Kompyang merupakan semacam roti atau kue polos (tanpa isi) yang konon sangat keras dan butuh 'perjuangan' untuk memakannya. Meskipun keras (cukup sukar digigit), makanan ini lumayan mengenyangkan. Kompyang dapat dijumpai di beberapa kota seperti Solo, Surabaya, Semarang dan Malang.

Asal-usul makanan ini sesungguhnya dari negara China. Makanan ini ditemukan oleh Qi Jiguang pada tahun 1562 di Fujian. Pada saat itu, Qi Jiguang beserta anak buahnya bertempur melawan perompak dari Jepang. Qi Jiguang mengamati bahwa perompak Jepang selalu bisa mendeteksi keberadaan pasukannya dengan aroma masakan yang dipersiapkan oleh Jiguang.

Sebaliknya, dia & pasukannya tidak dapat mendeteksi keberadaaan perompak Jepang itu karena mereka membawa makanan (yang memang susah terdeteksi) dengan nama "Onigiri". Untuk mengimbangi strategi musuh, Jiguang beserta pasukannya membuat makanan yang setipe dengan Onigiri. Dari situlah, akhirnya Qi Jiguang bisa mengalahkan perompak Jepang itu.

Untuk mengenang atas kemenangan pasukan Qi Jiguang, makanan tersebut diberi nama "Guang Bing" atau "Guang Biang" dalam dialek Jian'ou yang di negara kita dinamakan "Kompyang" atau "Kompia". 

Kompyang sengaja dibuat keras dan teksturnya tidak mudah hancur agar tahan lama serta karena saat itu kompyang dibuat untuk tentara China yang sedang berperang.

Konon, kompyang dibuat lubang di tengahnya agar mempermudah tentara China membawanya (dengan dikalung) serta memakannya.

Saat ini, kompyang dimodifikasi dengan cara diisi di dalamnya (seperti coklat, daging ayam, dll) serta dibuat lebih lunak agar orang-orang mudah memakannya.