Bagi orang Jawa tanah itu sakral karena dari dalam tanah manusia bisa
mendapat makanan untuk hidup, misalnya: polo pendem, yang bermakna
sebagai berikut:
1. Melambangkan asal muasal kehidupan (manusia berasal dari tanah dan polo pendem itu hidup ditanah).
2. Mengajarkan agar generasi penerus tidak bergantung pada satu makanan pokok saja karena polo pendem bermacam-macam dan dapat dijadikan sebagai makanan pokok.
Dalam selamatan adat Jawa telo memiliki filosofi tersendiri yaitu “netheli barang sing olo” artinya menanggalkan hal-hal yang buruk. Sedangkan ketela pohon atau kaspe memiliki filosofi “karepe sepi ing pamrih” yang artinya berniat melakukan sesuatu tanpa pamrih dan mengajarkan kesederhanaan untuk mengkonsumsi makanan yang ada disekitar lingkungannya.
1. Melambangkan asal muasal kehidupan (manusia berasal dari tanah dan polo pendem itu hidup ditanah).
2. Mengajarkan agar generasi penerus tidak bergantung pada satu makanan pokok saja karena polo pendem bermacam-macam dan dapat dijadikan sebagai makanan pokok.
Dalam selamatan adat Jawa telo memiliki filosofi tersendiri yaitu “netheli barang sing olo” artinya menanggalkan hal-hal yang buruk. Sedangkan ketela pohon atau kaspe memiliki filosofi “karepe sepi ing pamrih” yang artinya berniat melakukan sesuatu tanpa pamrih dan mengajarkan kesederhanaan untuk mengkonsumsi makanan yang ada disekitar lingkungannya.