Makanan Indonesia sangat banyak jumlahnya, apalagi makanan
tradisionalnya. Mungkin kita sendiri sebagai orang Indonesia juga tidak
sanggup menghitungnya. Salah satu makanan tradisional yang cukup langka
adalah gatot.
Gatot merupakan makanan tradisional yang berasal dari Gunung Kidul, Jawa Tengah. Makanan ini sudah tergolong langka karena tidak banyak yang menjual makanan ini. Gatot merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang sudah dikupas dan dibungkus daun pisang. Singkong ini sudah dikeringkan selama lebih dari satu hari, sehingga singkongnya berwarna hitam.
Cara pembuatan gatot hampir sama dengan tiwul yakni singkong dikeringkan hingga menjadi gaplek. Setelah itu direndam dengan air kapur sirih selama 12 jam atau semalaman. Kemudian gaplek dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil lalu dikukus selama 2 jam. Setelah matang gaplek yang sudah berubah jadi gatot ini ditempatkan pada wadah yang lebar agar cepat dingin. Untuk menikmatinya tinggal menambahkan gula pasir dan serutan gula merah pada parutan kelapa lalu ditaburkan di atas gatot untuk mendapatkan rasa asin atau manis.
Rasa dari gatot ini juga mirip dengan singkong goreng atau singkong rebus, yaitu tidak manis dan tidak juga asin, tapi gurih. Gatot biasanya disajikan bersama dengan tiwul serta horok-horok yang terbuat dari beras, lalu ditambah dengan parutan kelapa.
Mengkomsumsi gatot dipercaya dapat mencegah penyakit maag. Gatot juga dapat membuat rasa kenyang bertahan lama, karena secara medis alat pencernaan butuh waktu lebih lama untuk memprosesnya.
Gatot merupakan makanan tradisional yang berasal dari Gunung Kidul, Jawa Tengah. Makanan ini sudah tergolong langka karena tidak banyak yang menjual makanan ini. Gatot merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang sudah dikupas dan dibungkus daun pisang. Singkong ini sudah dikeringkan selama lebih dari satu hari, sehingga singkongnya berwarna hitam.
Cara pembuatan gatot hampir sama dengan tiwul yakni singkong dikeringkan hingga menjadi gaplek. Setelah itu direndam dengan air kapur sirih selama 12 jam atau semalaman. Kemudian gaplek dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil lalu dikukus selama 2 jam. Setelah matang gaplek yang sudah berubah jadi gatot ini ditempatkan pada wadah yang lebar agar cepat dingin. Untuk menikmatinya tinggal menambahkan gula pasir dan serutan gula merah pada parutan kelapa lalu ditaburkan di atas gatot untuk mendapatkan rasa asin atau manis.
Rasa dari gatot ini juga mirip dengan singkong goreng atau singkong rebus, yaitu tidak manis dan tidak juga asin, tapi gurih. Gatot biasanya disajikan bersama dengan tiwul serta horok-horok yang terbuat dari beras, lalu ditambah dengan parutan kelapa.
Mengkomsumsi gatot dipercaya dapat mencegah penyakit maag. Gatot juga dapat membuat rasa kenyang bertahan lama, karena secara medis alat pencernaan butuh waktu lebih lama untuk memprosesnya.
Seiring
perkembangan jaman saat ini gatot sudah tidak menjadi makan pokok warga
Gunung Kidul karena beralih ke nasi. Banyaknya urbanisasi membuat
masyarakat setempat terpengaruh dengan pola komsumsi warga kota yang
menggunakan nasi sebagai makanan pokok.