".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Thursday, 7 August 2014

Masakan Tradisional Sebagai Jati Diri Bangsa

Globalisasi membawa pengaruh besar yang cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya pada perubahan selera masyarakat akan cita rasa makanan. Dampak tersebut membentuk pola pikir dan perilaku yang berbeda dengan masyarakat pada jaman dulu. Asumsi ini bukan sekedar wacana. Tidak dapat dipungkiri warisan resep masakan tradisional masa lampau kini kurang mendapat perhatian di masyarakat. khususnya kalangan generasi muda. Kemungkinan fenomena itu terjadi karena pandangan terhadap "warisan tradisional" sebagai suatu kebudayaan yang ketinggalan jaman, padahal jika dicermati kandungan dan keunggulannya secara mendalam, peninggalan masa lampau memberikan informasi kepada generasi berikutnya terkait dengan kebudayaan masa lampau.

Saat ini masyarakat Indonesia cenderung memilih makanan Korea, Jepang, Cina dan barat. Hanya sedikit yang meminati masakan resep tradisional nusantara. Sebagian besar makanan tradisional disajikan di pasar-pasar tradisional dan sangat jarang rumah makan (restoran fine dining) memiliki standar tertentu dalam menyajikan makanan tradisional nusantara. Berbeda halnya dengan makanan yang mengadopsi resep masakan gaya luar (asia dan barat).

Menurunnya minat masyarakat terhadap makanan tradisional menunjukkan mulai terjadinya degradasi bangsa. Bangsa luar (asia dan barat) bangga memiliki resep makanan sendiri yang diwarisi sebagai kearifan lokal, bahkan resep itu dapat dipromosikan ke seluruh dunia. Berbeda halnya dengan bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman resep masakan mulai meninggalkan warisan tradisional dan mengejar resep masakan bangsa lain. Hilangnya resep masakan nusantara sekaligus menghilangkan identitas bangsa berkaitan dengan masakan khas mereka sebagai produk budaya.

Kemiskinan identitas budaya ini semakin terlihat hari demi hari disekitar kita, walaupun masih ada beberapa masyarakat yang mengetahui resep masakan tersebut, tetapi sebagian besar resep ini diwarisi secara turun-menurun melalui pengalaman mereka secara lisan. Bangsa yang kehilangan identitas cenderung larut dalam perkembangan globalisasi yang pengaruhnya terlihat dari gaya berpakaian, gaya berperilaku termasuk di dalamnya gaya dalam memilih menu makanan.

Menurunnya minat masyarakat terhadap makanan tradisional tampak pada menipisnya antusiasme masyarakat untuk memperkuat jati dirinya dimana makanan merupakan salah satu identitas bangsa yang mulai ditinggalkan. Berbeda halnya dengan bangsa lain, senantiasa memperkenalkan kebudayaan mereka kepada bangsa lain terkait dengan makanan sebagai salah satu identitas mereka. Jika hal ini terus berlangsung, maka kebudayaan Indonesia semakin lama akan semakin terkikis oleh kebudayaan asing. Hilangnya resep masakan warisan tradisional sekaligus menghilangkan identitas bangsa berkaitan dengan masakan khas nusantara sebagai suatu produk budaya yang bernafaskan kearifan lokal diwarisi secara turun menurun.

Pengembalian identitas bangsa ini dapat dilakukan dengan mengembalikan minat masyarakat, khususnya generasi muda, dengan cara merubah pemahaman terhadap pentingnya pelestarian makanan khas nusantara sebagai warisan budaya; yakni dengan mengenalkan kembali resep masakan tradisional warisan leluhur bangsa Indonesia kepada khalayak luas. Sosialisasi resep masakan leluhur itu dapat dilakukan dengan mengajak segenap para pemangku yang berkepentingan merekonstruksi penyajiannya ke arah modern namun tetap mempertahankan ciri sebagai resep masakan tradisional. Hal ini untuk meningkatkan daya saing terhadap perkembangan jenis masakan asing yang telah ada dewasa ini.

Rekonstruksi yang dimaksud adalah penyajian resep masakan dengan mengambil pola penyajian menu modern berupa penampilan gambar yang telah memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempercantik tampilan sehingga menimbulkan daya tarik untuk mencobanya. Rekonstruksi hanya pada tampilan saja, sedangkan untuk bumbu-bumbu tetap dipertahankan, sehingga ciri khas dari resep tradisional tetap bertahan.

Dengan demikian resep masakan tradisional perlu didesain sesuai dengan perkembangan jaman namun tidak meninggalkan ciri khas dari masakan tradisional tersebut. Meningkatnya kecintaan masyarakat terhadap resep masakan yang telah diwarisi sejak turun-temurun akan menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap identitas bangsanya. Terlebih resep masakan tersebut mampu mempengaruhi resep makanan secara global.