Namanya cukup mengenaskan : Kerupuk melarat adalah salah satu makanan
khas Cirebon dengan cuaca yang panas. Makanan ini disajikan dengan
menggunakan sambel kacang, sambel asem ataupun sambel dage (oncom).
Ditemani dengan sayuran rebus seperti kanggung, toge, kol dan timun
jadilah rujak kucur. Atau bisa juga ditemani dengan potongan bala-bala
dan suun goreng! Jajanan kerupuk melarat sangat cocok pada musim panas,
selain menambah selera makan juga dapat membangkitkan semangat kerja.
Tepung tapioka adalah bahan dasarnya, dengan bentuk seperti tali rafia yang ruwet (urak-urakan) dengan beragam warna, di antaranya merah mudah, kuning, putih, dan hijau.
Kerupuk dengan bentuk seperti tali plastik yang ruwet dengan beragam warna, diantaranya merah muda, kuning, putih, dan hijau.
Melarat berarti miskin. Disebut demikian karena kerupuk melarat digoreng tidak memakai minyak goreng, tapi memakai pasir yang sudah dibersihkan terlebih dahulu, yang melalui proses pengeringan, dan penyaringan dengan cara diayak.
Kerupuk melarat memiliki nama lain yaitu kerupuk mares yang berasal dari kata lemah ngeres (lemah = tanah, ngeres = berkerikil sebesar pasir). Pemindahan nama ini tidak lain mengangkat martabat jenis makanan ini, karena kata melarat identik dengan kehinaan. Melarat adalah kata lain dari miskin. Sementara itu Tanjung, Brebes, Jawa Tengah, kerupuk ini dikenal dengan nama kerupuk diesel. Konon dinamakan diesel karena pembuatannya digoreng dengan menggunakan pasir sembari di esel-esel.
Selain dinamakan kerupuk saja, kerupuk melarat juga tidak jarang dimakan dengan sambel, baik sambel kacang maupun samble asem. Di samping itu tidak jarang kerupuk ini digunakan sebagai pelengkap pecel, dengan sambel kacang atau sambel asem atau keduanya.
Kerupuk ini dijual biasanya dikemas dengan kemasan ukuran kantong plastik kecil, kira-kira 1 ons, hingga ukuran kantong sebesar karung kecil. Untuk ukuran plastik kecil biasanya dijajakan di warung-warung. Sedangkan ukuran besar, biasa dipajang pedagang (kios, agen) atau pedagang khusus makanan oleh-oleh.
Tepung tapioka adalah bahan dasarnya, dengan bentuk seperti tali rafia yang ruwet (urak-urakan) dengan beragam warna, di antaranya merah mudah, kuning, putih, dan hijau.
Kerupuk dengan bentuk seperti tali plastik yang ruwet dengan beragam warna, diantaranya merah muda, kuning, putih, dan hijau.
Melarat berarti miskin. Disebut demikian karena kerupuk melarat digoreng tidak memakai minyak goreng, tapi memakai pasir yang sudah dibersihkan terlebih dahulu, yang melalui proses pengeringan, dan penyaringan dengan cara diayak.
Kerupuk melarat memiliki nama lain yaitu kerupuk mares yang berasal dari kata lemah ngeres (lemah = tanah, ngeres = berkerikil sebesar pasir). Pemindahan nama ini tidak lain mengangkat martabat jenis makanan ini, karena kata melarat identik dengan kehinaan. Melarat adalah kata lain dari miskin. Sementara itu Tanjung, Brebes, Jawa Tengah, kerupuk ini dikenal dengan nama kerupuk diesel. Konon dinamakan diesel karena pembuatannya digoreng dengan menggunakan pasir sembari di esel-esel.
Selain dinamakan kerupuk saja, kerupuk melarat juga tidak jarang dimakan dengan sambel, baik sambel kacang maupun samble asem. Di samping itu tidak jarang kerupuk ini digunakan sebagai pelengkap pecel, dengan sambel kacang atau sambel asem atau keduanya.
Kerupuk ini dijual biasanya dikemas dengan kemasan ukuran kantong plastik kecil, kira-kira 1 ons, hingga ukuran kantong sebesar karung kecil. Untuk ukuran plastik kecil biasanya dijajakan di warung-warung. Sedangkan ukuran besar, biasa dipajang pedagang (kios, agen) atau pedagang khusus makanan oleh-oleh.