".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Sunday 3 August 2014

Sesate di Bali

Sate atau sesate merupakan salah satu sarana upakara Hindu di Bali yang menyimbolkan bentuk-bentuk senjata perang para Dewa.

Biasanya sate dibuat sehari sebelum hari raya Galungan dan Kuningan, tepatnya saat penampahan atau hari pemotongan hewan persembahan.

Dalam buku Dharma Caruban, disebutkan ada sembilan macam sate dalam Galungan. Namanya sate penawa-sangan, yang melambangkan senjata Sang Hyang Nawa Dewata atau sembilan dewata yang berada di sembilan penjuru mata angin.

Ada juga sate yang disuguhkan untuk para tamu, yakni sate linggih. Daging yang digunakan biasanya daging bebek atau babi. Yang termasuk sate linggih antara lain sate lembat dan sate empol. Biasanya daging dililitkan pada batang serai sehingga disebut sate lilit. Sate ini menggambarkan bahwa masyarakat Bali tidak bisa diceraiberaikan.