Kalau anda sedang melintas di Surabaya – dan ke arah timur pulau Jawa,
ada sebuah makanan khas yang lumayan langka di Jawa Timur. Makanan itu
bernama "lontong kupang" makanan ini sepertinya hanya dijajakan di
daerah Surabaya – Sidoarjo – Pasuruan dan Jember.
Meski menyebut nama Kupang, makanan ini tak ada kaitannya sama sekali dengan kota di daerah Nusa Tenggara Timur itu. Disebut kupang karena bahan dasar makanan ini memang didominasi binatang kupang yang dijaring para nelayan di pesisir pantai Sidoarjo.
Secara kasat mata, kupang itu bentuknya mirip kerang, tetapi ukurannya sangat kecil (lembut, berdiameter sekitar 2-5 mm), dan berwarna pucat. Sedangkan bumbu lontong kupang berupa campuran gorengan bawang putih yang diiris tipis-tipis, cabe, dan petis. Campuran itu digerus dengan sendok di atas piring yang akan disajikan. Selanjutnya, campuran itu diencerkan dengan membubuhinya sedikit kuah kupang tersebut.
Penyajian porsi lontong kupang yang diwadahi piring sederhana itu memang sulit mengundang selera. Apalagi soal aroma. Karena makanan ini tak terlalu menyebar wewangian. Tapi setelah dicicipi, baru akan terasa manis dan pedasnya lontong kupang.
Bagi orang yang memiliki alergi atau tidak tawar makan kupang bisa saja muntah-muntah dan murus. Bahkan ada beberapa orang, setiap makan kupang selalu murus alias sakit perut. Tapi Meski banyak yang bilang jorok dan jijik, banyak juga orang yang sangat menggemari makanan yang satu ini.
Makanan ini ada penawarnya yaitu air kelapa muda. Minuman ini bukan saja sebagai pelepas dahaga, tetapi juga berfungsi sebagai penawar racun yang terdapat di dalam kupang. Ini sebabnya setiap orang jual kupang pasti juga berjualan degan. Menikmati Kupang lontong jadi makin pas, ditambah dengan sate kerang. Penjual Kupang lontong selalu menyediakan sate kerang dengan sambal petis
Tak jelas benar, sejak kapan lontong kupang ini dijajakan. Tapi, sejak zaman dulu sajian lontong kupang memang seperti itu. Nyaris tak ada perubahan.
Meski menyebut nama Kupang, makanan ini tak ada kaitannya sama sekali dengan kota di daerah Nusa Tenggara Timur itu. Disebut kupang karena bahan dasar makanan ini memang didominasi binatang kupang yang dijaring para nelayan di pesisir pantai Sidoarjo.
Secara kasat mata, kupang itu bentuknya mirip kerang, tetapi ukurannya sangat kecil (lembut, berdiameter sekitar 2-5 mm), dan berwarna pucat. Sedangkan bumbu lontong kupang berupa campuran gorengan bawang putih yang diiris tipis-tipis, cabe, dan petis. Campuran itu digerus dengan sendok di atas piring yang akan disajikan. Selanjutnya, campuran itu diencerkan dengan membubuhinya sedikit kuah kupang tersebut.
Penyajian porsi lontong kupang yang diwadahi piring sederhana itu memang sulit mengundang selera. Apalagi soal aroma. Karena makanan ini tak terlalu menyebar wewangian. Tapi setelah dicicipi, baru akan terasa manis dan pedasnya lontong kupang.
Bagi orang yang memiliki alergi atau tidak tawar makan kupang bisa saja muntah-muntah dan murus. Bahkan ada beberapa orang, setiap makan kupang selalu murus alias sakit perut. Tapi Meski banyak yang bilang jorok dan jijik, banyak juga orang yang sangat menggemari makanan yang satu ini.
Makanan ini ada penawarnya yaitu air kelapa muda. Minuman ini bukan saja sebagai pelepas dahaga, tetapi juga berfungsi sebagai penawar racun yang terdapat di dalam kupang. Ini sebabnya setiap orang jual kupang pasti juga berjualan degan. Menikmati Kupang lontong jadi makin pas, ditambah dengan sate kerang. Penjual Kupang lontong selalu menyediakan sate kerang dengan sambal petis
Tak jelas benar, sejak kapan lontong kupang ini dijajakan. Tapi, sejak zaman dulu sajian lontong kupang memang seperti itu. Nyaris tak ada perubahan.