Beragam upaya dilakukan untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi di
bidang kuliner Indonesia. Upaya ini akan menjadi pusat pemecahan masalah
yang terjadi dalam pengembangan seni kuliner Indonesia. Pengembangan
kuliner Indonesia dilakukan terutama dalam pemberdayaan sumber alam
pertanian dan perikanan. Hal ini tentu membutuhkan sarana pembinaan
dari para pemangku kuliner yang mendukung program pemerintah di tingkat
daerah sampai pusat dalam pengembangan pariwisata khususnya wisata
kuliner. Bentuknya dalam rupa organisasi pusat kajian, yang mana dalam
kegiatannya disarankan melibatkan para pemerhati kuliner yang dapat
memberi dukungan penuh. Mereka itu antara lain adalah akademisi dan
peneliti seni kuliner Indonesia, pelaku usaha kuliner Indonesia (hotel,
restoran, katering), food consultant dan dietician, pemerintah di
tingkat pusat dan daerah dan stakeholder lainnya.
Kegiatan yang
dilakukan para penggeliat kuliner tanah air dalam pusat kajian ini
adalah berupaya menggali sifat dan karakteristik bahan baku makanan
Indonesia. Kemudian melakukan inventori mengenai perpaduan penggunaan
peralatan tradisional dan modern dalam pengolahan makanan Indonesia.
Selanjutnya adalah melakukan pengembangan penggunaan bahan makanan
Indonesia dengan negara lain (Fusion food concept). Di samping itu
dilakukan penginventorian seni penyajian makanan Indonesia
berdasarkan standar food hygiene dan sanitation. Pekerjaan lain yang
perlu dilakukan adalah melakukan standarisasi resep dan penghitungan nilai gizi makanan popular Indonesia. Berupaya pula melakukan
pembangunan dapur individual seni kuliner Indonesia. (Individual
Culinary Art Kitchen) sebagai upaya mendukung pengembangan keterampilan
juru masak makanan Indonesia. Semuanya itu nanti harus didukung melalui
penyaluran workshop pengembangan seni kuliner Indonesia dengan para
stake holders (asosiasi dan lembaga kajian kuliner Indonesia).
Untuk
ranah promosi di luar negeri perlu didukung dengan pembuatan data base
jumlah restoran Indonesia di seluruh dunia, melalui kerjasama kedutaan /
konsulat / perwakilan tetap Republik Indonesia. Selain itu perlu
dilakukan road show Gala Dinner dan Indonesian Food Promotion yang
perlu dilakukan di 20 negara terkemuka di dunia. Kemudian menerbitan
buku Indonesian “Nouvelle Cuisine”. Semua itu tentu dengan melakukan
pemilihan “Local Genius” kuliner unggulan dari setiap daerah, dan
penentuan berbagai hal yang terkait dengan prinsip-prinsip dasar kuliner. Hal penting lainnya adalah pembuatan “Coffee Table Book” kuliner
Indonesia untuk panduan jamuan kenegaraan, ataupun Gala Dinner. Buku
ini penting untuk memuat modifikasi penghidangan, dan adaptasi waktu,
serta penyajian dengan hidangan penyerta lainnya secara International
(Breakfast, Lunch, Dinner, Coffee Break, Wine, dan lainnya).
Konsentrasi Pengembangan Gastronomi di Indonesia:
Untuk
kemaslahatan rakyat, organisasi kajian ini harus berupaya mengembangkan
kegiatan ekonomi berdasarkan kreativitas, keterampilan, dan bakat
individu untuk mendapatkan kreasi dan daya cipta individu yang bernilai
ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Keberadaan organisasi kajian ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi berbasis keunggulan di daerah yang dikaitkan dengan kebutuhan
sumber daya manusia dalam pengembangan ekonomi kreatif yang berkualitas.
Tugas pokok dari organisasi kajian ini adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan kajian seni kriya dan pendidikan kewirausahaan kreatif.
2. Melakukan penelitian yang komprehensif pada bidang seni kriya dan kewirausahaan kreatif.
3. Memberikan layanan jasa dan pengabdian dalam memajukan seni kriya dan kewirausahaan kepada masyarakat.
4. Meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat.
Bagi
kepentingan pariwisata, organisasi kajian ini perlu menyusun strategi
untuk pengembangan potensi pariwisata Indonesia, dengan mengumpulkan
data kuliner lokal berdasarkan wawancara dengan masyarakat dan para
stakeholder kemudian diolah dengan menggunakan statistik deskriptif.
Kemudian strategi pengembangan pariwisata dirumuskan dalam beberapa
tahap yaitu wawancara dari beberapa ratus wisatawan secara acak, dan
diolah dengan menggunakan analisis conjoint, diskusi dengan para
stakeholder dan juga menyertakan pendapat para pakar.
Prioritas
utama pengembangan pariwisata adalah melalui bidang ekonomi berbasiskan
budaya atraksi wisata yang menggabungkan lanskap budaya. Pariwisata
juga harus diarahkan pada ekonomi berdasarkan ekosistem yang ramah
lingkungan serta mengelola dan melestarikan biosfer di mana kehidupan
berlangsung. Pengembangan pariwisata di masing-masing wilayah sebaiknya
patut memprioritaskan strategi hijau yang menerapkan eco-museum yaitu
konsep tentang pengelolaan obyek wisata, yang menghubungkan campuran
lanskap cagar budaya dengan revitalisasi kuliner lokal, seni dan budaya.
Langkah Strategis Agar Gastronomi Indonesia Unggul:
Terdapat beberapa langkah strategis yang harus dilakukan agar Indonesia bisa unggul dari bidang ini, yakni:
1. Melakukan penyiapan sumber daya manusia sejak dini;
2.
Difasilitasinya pengembangan dan pembukaan restoran Indonesia di
luar negeri oleh pemerintah RI adalah mutlak harus dilakukan. Tujuannya
peningkatan jumlah restoran itu akan selain memperkenalkan makanan
Indonesia ke ribuan perut baru, juga akan mendorong lebih banyak
wisatawan untuk mengunjungi Indonesia.;
3. Dilakukannya
penajaman aktivitas, dan dukungan promosi baik nasional maupun
Internasional dari setiap pemangku kepentingan (Kementerian terkait,
Asosiasi terkait, Institiusi Pendidikan, Jurnalis Kuliner, dan lainnya);
4. Perlu membuat kampanye terpadu “Indonesian Global Cuisine” yang
komprehensif dengan melibatkan Kementerian terkait (presidential Visit
to Foreign Countries involving the indonesian cuisine spirit,
Kemenparekraf /BPPI, Kemlu / Perwakilan RI / Atase Kebudayaan, Kemdiknas,
Kemperdag, para pakar kuliner, Asosiasi terkait, Pemerintah Daerah,
Cuisine Diplomacy, National Cuisine Road Show, Indonesian Cuisine
Exposure in Strategic International Event, Participation in the most
International Cuisine Fair, Internal Campaign on Indonesian Cuisine for
young generation, etc);
5. Melakukan intensitas keikutsertaan tim kuliner Indonesia pada World Cuisine Competition.
Pertanyaannya
adalah bagaimana posisi promosi kuliner kita di mancanegara.
Berdasarkan data di internet diperoleh data 10 masakan Negara yang
ter-enak di dunia yaitu : 1) Perancis, 2) Italia, 3) Cina, 4) India, 5)
Thai, 6) Meksiko, 7) Jepang, 8) Spanyol, 9)Yunani, 10) Libanon.
Patut
diperhatikan kata-kata Alice Mei Brock, yaitu “Tomat dan oregano
membuatnya Italia; Anggur dan tarragon membuatnya Perancis; Krim asam
membuat Rusia; Lemon dan kayu manis membuatnya Yunani; Kecap membuatnya
Cina.
Lalu bagaimana dengan Indonesia icon makanan, rempah atau
produk apa yang menjadikannya icon kuliner bangsa kita. Apakah terasi,
saus kacang, pandan, atau daun salam?
Saat ini berkembang trend
berwisata kuliner dengan didorong oleh keinginan untuk mengekplorasi
local genius. Terdapat beberapa langkah teknis yang seyogyanya dilakukan
para gastronome yaitu:
1. Melakukan set-up kuliner Indonesia.
2. Membuat kerangka kerja.
3. Membuat prioritas kuliner dari lokal genius
4. Melakukan modifikasi layanan .
5. Membuat prioritas penyajian.
6. Menggunakan rempah-rempah, dan bumbu lainnya.
7. Membuat standarisasi masakan.
8. Menginventori minuman dan masakan Indonesia.
9. Membuat standar kurikulum kuliner nasional.
10. Adanya dukungan penuh pemerintah.
11. Melaksanakan konvensi nasional dan merealisasikan pembuatan Buku Coffee Table.
12. Melakukan promosi di dunia.
13. Membuat kurikulum yang memiliki kompetensi di dalam negeri, dan luar negeri.
14. Membuat kawasan kuliner.
Tentunya
promosi masakan Indonesia hanya akan berjalan dengan baik apabila
melibatkan Kementrian Luar Negeri, adanya peran Diplomasi RI, Budaya.
KBRI melalui diplomasi dan acara, Kementrian Pendidikan dan kebudayaan,
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, melakukan promosi
berkolaborasi dengan asosiasi. Selain itu pun saat melakukan roadshow
melibatkan para ahli, membuat kurikulum pendidikan yang tepat di bidang
gastronomi, melaksanakan diplomasi dan menyajikan gastronomi Indonesia
saat kunjungan Presiden, melakukan exposure secara internasional,
melakukan kampanye nasional. Tentu saja semuanya dapat dilakukan dengan
kata kunci dengan berupaya, berinovasi, berkolaborasi, berkomitmen, dan
memiliki anggaran yang memadai.”
Internasionalisasi Gastronomi Indonesia:
Upaya
untuk lebih memperkenalkan makanan asli Indonesia kepada masyarakat
internasional khususnya dan meningkatkan citra Indonesia di luar ngeri
pada umumnya dilakukan oleh beberapa instansi. Seperti yang dilakukan
Kementrian Luar Negeri Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa mengadakan
seminar / focus giroup discussion dengan menghadirkan beberapa
narasumber, praktisi, pengamat kuliner , dan pelaku usaha restoran
Indonesia dan luar negeri. Selain itu pun pihak kementrian,
asosiasi-asosiasi, akademisi dan pihak swasta terkait pun hadir.
Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini antara lain adalah:
1. Membentuk Grand Design pengembangan Kuliner Indonesia sebagai “Gelombang Baru” dalam khazanah kuliner dunia.
2. Menjadikan produk makanan dan restoran Indonesia sebagai salah satu pilar kegiatan ekonomi Indonesia di mancanegara.
Untuk
melakukan penetrasi industri kuliner Indonesia sudah perlu dirumuskan
standarisasi dalam industri ini. Hingga kini pada saat jamuan makan
resmi pun belum ada standarnya. Perlu dipahami cita rasa orang Eropa,
dipahami permainan menu apertizer / main course / desert agar apa yang
dihidangkan sesuai komposisi light atau heavynya. Cita rasa Indonesia
sebenarnya berdasarkan pengalaman para praktisi yang mengatakan bahwa
makanan Indonesia lebih diminati daripada kuliner negara India yang
lebih banyak bumbu. Hal terpenting yang harus dijaga adalah otentisitas
rasa, walaupun mengadaptasi dengan menggunakan bumbu bubuk atau bumbu
jadi yang saat ini sudah diproduksi di negara ini.
Disamping itu
tata kemasan menjadi elemen penting dalam mempromosikan kuliner
Indonesia. Dari segi promosi memang patut mengkolaborasikan beragam
stakeholder. Tujuannya adalah mengunggulkan dan menginternasionalisasi
kuliner Indonesia. Ada beberapa inovasi saat ini yang ia lakukan
dengan mengkreasikan oncom menjadi penganan yang dapat dinikmati lidah
bangsa lain. Tak lupa media audio visual penting sekali untuk digunakan
sebagai media promosi kuliner agar dilirik oleh semua bangsa di
dunia.Hal tersebut adalah beberapa cara praktis yang dipaparkan oleh
para praktisi. Tentunya semua ini patut dikaji ulang untuk segera
mengejar ketinggalan bangsa Indonesia dalam mengunggulkan kuliner
Indonesia sebagai atraksi wisata bangsa ini di dunia internasional.
Perlu
adanya strategi yang diformulasikan dan disepakati secara bersama oleh
seluruh stakeholder. Kesepakatan yang patut dibuat adalah:
1. Sepakat untuk melestarikan kuliner Indonesia sejak dini dari keluarga
batih, dan setiap individu menjadi agen promosi saat berhadapan dengan
bangsa lain.
2. Seluruh industri sepakat menggunakan bahan baku lokal dalam mempromosikan kuliner Indonesia.
3. Seluruh stakeholder sepakat mendukung dan berkomitmen upaya promosi kuliner ditingkat lokal, regional dan internasional.
Tanpa
adanya kesepakatan tersebut maka akan sulit bagi bangsa Indonesia
berkompetisi dengan bangsa lain di mancanegara, apalagi fenomena
pengakuan hasil budaya dan kuliner bangsa kita sudah di akui mereka
sebagai kuliner andalannya. Saatnya bagi bangsa Indonesia menyadari
bahwa kuliner adalah industri besar yang patut diperhatikan secara
seksama dan penting dikembangkan lebih serius di negara ini.
Langkah Strategis Pengembangan Seni Kuliner Indonesia
Untuk
melakukan positioning seni kuliner Indonesia di tatanan global perlu
dilakukan perumusan tahapan strategis mengenai rencana pengembangan seni
kuliner Indonesia, yakni:
1. Menyusun sebuah tim inti dan
kesepakatan yang melibatkan asosiasi, akademisi, pengusaha kuliner,
pemerhati kuliner, pemerintah pusat dan daerah.
2. Membuat
program kerja dengan menyusun pembagian daerah ke beberapa kelompok
untuk mencari data base terhadap kuliner otentik Indonesia.
3. Membuat standarisasi resep dengan format baku dan dijelaskan secara
detail termasuk nilai gizi, daerah asal, proses memasak, sampai dengan
penyajian.
4. Membuat kajian terhadap budaya, hasil bumi
daerah tertentu, peralatan masak, dan nilai historis dari sebuah masakan
(melalui rekomendasi buku – buku yang telah diterbitkan para pesohor
kuliner Indonesia).
5. Membangun komunikasi dengan pemerintah
daerah setempat untuk mendapatkan informasi tentang masakan Indonesia
yang otentik.
6. Merumuskan program kerja terkait dengan
pembentukan tim inti dan budgeting dari asosiasi, pemerhati kuliner,
pengusaha, akademisi, jurnalis.
7. Merumuskan dan mengumpulkan data base masakan – masakan daerah secara otentik maupun perkembangannya (turunannya).
8. Merumuskan pertemuan yang akan datang secara teknis dan mendapatkan aspek legal dari pemerintah maupun asosiasi terkait.
Tantangan Gastronom di Pasca Era Modern
Di
dunia terdapat Akademi Gastronomi Internasional, yang saat ini
beranggotakan beberapa negara tertentu. Indonesia dapat berkaca pada
Akademi Gastronomi Spanyol yang telah berkontribusi melakukan pemilihan
yang terbaik kepada hal-hal yang terkait dengan Gastronomi (restoran,
chef, manajer Food & Beverage, penyaji wine, wartawan, media dan
buku).
Sebenarnya terdapat manfaat bagi gastronomi Indonesia dengan bergabung dalam Akademi Gastronomi Internasional karena:
1. Kuliner Indonesia dapat lebih cepat dikenal di tingkat internasional.
2. Upaya terobosan langkah promosi kuliner Indonesia khususnya yang
sudah dilakukan organisasi Internasiona ini dan dunia internasional.
3. Bergabungnya dalam asosiasi ini dapat menjadi jembatan atau akses
untuk mempromosikan produk Indonesia di pasaran dunia, khususnya produk
makanan dan pertanian.
4. Selain memiliki nilai tambah
ekonomi, melalui gastronomi akan serta merta meningkatkan citra bangsa
Indonesia yang memiliki ribuan warisan budaya kuliner.
5. Dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia untuk alasan berwisata kuliner.
Kesimpulan:
Komitmen
semua pihak perlu dilakukan baik secara individu maupun lembaga juga
korporat secara kontinyu dalam melakukan upaya pelestarian, publikasi,
promosi dengan mengikuti trend yang ada baik secara teknis juga tidak
gagap teknologi. Selain koordinasi secara sinergis dengan para
gastronome dalam melakukan aksi di tingkat regional, nasional, juga
internasional.
Sebenarnya semua orang dengan mudah dapat
membangun publikasi tentang gastronomi Indonesia. Caranya adalah dengan
menggunakan beragam aplikasi di dunia maya yang dapat diakses multi
bahasa dengan menggunakan kata kunci gastronomi / kuliner, food,
pariwisata, Indonesia.
Penggunaan kata kunci tersebut akan
membuat peringkat akses internet terhadap makanan Indonesia akan
meningkat. Beragam cara dan upaya sudah dilakukan tinggal bagaimana
anda akan mendukung dikenalnya seni kuliner Indonesia dapat bersaing di
mancanegara.
Jangan menunggu gerakan yang besar untuk
memperkenalkan makanan kita, mulailah dengan publikasi secara mandiri
dengan begitu akan menyokong pengembangan seni kuliner Indonesia di mancanegara.
Sumber Referensi Artikel:
Dewi Turgarini, UPI Bandung & AGI
Sumber Referensi Artikel:
Dewi Turgarini, UPI Bandung & AGI