".. makanan punya kisah .." (.. food has its tale .. cibus habet fabula ..)
.. baik itu mengenai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal masyarakat setempat serta pembentuk karakter, jati diri serta ciri identitas suatu bangsa ..



Thursday 7 August 2014

Komunitas Gastronomi Indonesia

Beragam upaya dilakukan untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi di bidang kuliner Indonesia. Upaya ini akan menjadi pusat pemecahan masalah yang terjadi dalam pengembangan seni kuliner Indonesia.  Pengembangan kuliner Indonesia dilakukan terutama dalam pemberdayaan sumber alam pertanian dan perikanan. Hal ini tentu membutuhkan sarana pembinaan dari para pemangku kuliner yang mendukung program pemerintah di tingkat daerah sampai pusat dalam pengembangan pariwisata khususnya wisata kuliner. Bentuknya dalam rupa organisasi pusat kajian, yang mana dalam kegiatannya disarankan melibatkan para pemerhati kuliner yang dapat memberi dukungan penuh. Mereka itu antara lain adalah akademisi dan peneliti seni kuliner Indonesia, pelaku usaha kuliner Indonesia (hotel, restoran, katering), food consultant dan dietician, pemerintah di tingkat pusat dan daerah dan stakeholder lainnya.

Kegiatan yang dilakukan para penggeliat kuliner tanah air dalam pusat kajian ini adalah berupaya menggali sifat dan karakteristik bahan baku makanan Indonesia. Kemudian melakukan inventori mengenai perpaduan penggunaan peralatan tradisional dan modern dalam pengolahan makanan Indonesia. Selanjutnya adalah melakukan  pengembangan penggunaan bahan makanan Indonesia dengan negara lain (Fusion food concept).  Di samping itu dilakukan penginventorian  seni penyajian makanan Indonesia berdasarkan standar food hygiene dan sanitation. Pekerjaan lain yang perlu dilakukan adalah melakukan standarisasi resep dan penghitungan nilai gizi makanan popular Indonesia. Berupaya pula melakukan pembangunan dapur individual seni kuliner Indonesia. (Individual Culinary Art Kitchen) sebagai upaya mendukung pengembangan keterampilan juru masak makanan Indonesia. Semuanya itu nanti harus didukung melalui penyaluran workshop pengembangan seni kuliner Indonesia dengan para stake holders (asosiasi dan lembaga kajian kuliner Indonesia).

Untuk ranah promosi di luar negeri perlu didukung dengan pembuatan data base jumlah restoran Indonesia di seluruh dunia, melalui kerjasama kedutaan / konsulat / perwakilan tetap Republik Indonesia. Selain itu perlu dilakukan road show Gala Dinner dan  Indonesian Food Promotion yang perlu dilakukan di 20 negara terkemuka di dunia. Kemudian menerbitan buku Indonesian “Nouvelle Cuisine”. Semua itu tentu dengan melakukan pemilihan “Local Genius” kuliner unggulan dari setiap daerah, dan penentuan berbagai hal yang terkait dengan prinsip-prinsip dasar kuliner. Hal penting lainnya adalah pembuatan “Coffee Table Book” kuliner Indonesia untuk panduan jamuan kenegaraan, ataupun Gala Dinner.  Buku ini penting untuk memuat modifikasi penghidangan,  dan adaptasi waktu, serta penyajian dengan hidangan penyerta lainnya secara International (Breakfast, Lunch, Dinner, Coffee Break, Wine, dan lainnya).

Konsentrasi Pengembangan Gastronomi di Indonesia:
Untuk kemaslahatan rakyat, organisasi kajian ini harus berupaya mengembangkan kegiatan ekonomi berdasarkan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk mendapatkan kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Keberadaan organisasi kajian ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis keunggulan di daerah yang dikaitkan dengan kebutuhan sumber daya manusia dalam pengembangan ekonomi kreatif yang berkualitas.

Tugas pokok dari organisasi kajian ini  adalah:
1.  Menyelenggarakan pendidikan dan kajian seni kriya dan pendidikan kewirausahaan kreatif.

2.  Melakukan penelitian yang komprehensif pada bidang seni kriya dan kewirausahaan kreatif. 

3. Memberikan layanan jasa dan pengabdian dalam memajukan seni kriya dan kewirausahaan kepada masyarakat. 

4.  Meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat.

Bagi kepentingan pariwisata, organisasi kajian ini perlu menyusun strategi untuk pengembangan potensi pariwisata Indonesia, dengan mengumpulkan data kuliner lokal berdasarkan  wawancara dengan masyarakat dan para stakeholder kemudian diolah dengan menggunakan statistik deskriptif. Kemudian strategi pengembangan pariwisata  dirumuskan dalam beberapa tahap yaitu wawancara dari beberapa ratus wisatawan secara acak, dan diolah dengan menggunakan analisis conjoint, diskusi dengan para stakeholder dan juga menyertakan pendapat para pakar.

Prioritas utama pengembangan pariwisata adalah melalui bidang ekonomi berbasiskan budaya atraksi wisata yang menggabungkan lanskap budaya.  Pariwisata juga harus diarahkan pada ekonomi berdasarkan ekosistem yang ramah lingkungan serta mengelola dan melestarikan biosfer di mana kehidupan berlangsung. Pengembangan pariwisata di masing-masing wilayah sebaiknya patut memprioritaskan strategi hijau yang menerapkan eco-museum yaitu konsep tentang pengelolaan obyek wisata, yang menghubungkan campuran lanskap cagar budaya dengan revitalisasi kuliner lokal, seni dan budaya.

Langkah Strategis Agar Gastronomi Indonesia Unggul:
Terdapat beberapa langkah strategis yang harus dilakukan agar Indonesia bisa unggul dari bidang ini, yakni:
1.  Melakukan penyiapan sumber daya manusia sejak dini;

2.  Difasilitasinya pengembangan dan pembukaan restoran Indonesia di luar negeri oleh pemerintah RI adalah mutlak harus dilakukan. Tujuannya peningkatan jumlah restoran itu akan selain memperkenalkan makanan Indonesia ke ribuan perut baru, juga akan mendorong lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi Indonesia.;

3. Dilakukannya  penajaman aktivitas,  dan dukungan promosi baik nasional maupun Internasional dari setiap pemangku kepentingan (Kementerian terkait, Asosiasi terkait, Institiusi Pendidikan, Jurnalis Kuliner, dan lainnya);

4. Perlu membuat kampanye terpadu “Indonesian Global Cuisine” yang komprehensif dengan melibatkan Kementerian terkait (presidential Visit to Foreign Countries involving the indonesian cuisine spirit, Kemenparekraf /BPPI, Kemlu / Perwakilan RI / Atase Kebudayaan, Kemdiknas, Kemperdag, para pakar kuliner, Asosiasi terkait, Pemerintah Daerah, Cuisine Diplomacy, National Cuisine Road Show, Indonesian Cuisine Exposure in Strategic International Event, Participation in the most International Cuisine Fair, Internal Campaign on Indonesian Cuisine for young generation, etc);

5.  Melakukan intensitas keikutsertaan tim kuliner Indonesia pada World Cuisine Competition.

Pertanyaannya adalah bagaimana posisi promosi kuliner kita di mancanegara.  Berdasarkan data di internet diperoleh data 10 masakan Negara yang ter-enak di dunia yaitu : 1) Perancis, 2) Italia, 3) Cina, 4) India, 5)  Thai, 6) Meksiko, 7) Jepang, 8) Spanyol,  9)Yunani, 10) Libanon.

Patut diperhatikan kata-kata Alice Mei Brock, yaitu “Tomat dan oregano membuatnya Italia; Anggur dan tarragon membuatnya Perancis; Krim asam membuat Rusia; Lemon dan kayu manis membuatnya Yunani; Kecap membuatnya Cina.
Lalu bagaimana dengan Indonesia icon makanan, rempah atau produk apa yang menjadikannya icon kuliner bangsa kita.  Apakah terasi,  saus kacang, pandan, atau daun salam?

Saat ini berkembang trend berwisata kuliner dengan didorong oleh keinginan untuk mengekplorasi local genius. Terdapat beberapa langkah teknis yang seyogyanya dilakukan  para gastronome yaitu:
1.  Melakukan  set-up kuliner Indonesia.

2.  Membuat kerangka kerja.

3.  Membuat prioritas kuliner dari  lokal genius

4.  Melakukan modifikasi layanan .

5.  Membuat prioritas penyajian.

6.  Menggunakan rempah-rempah, dan  bumbu lainnya.

7.  Membuat standarisasi masakan.

8.  Menginventori minuman dan masakan Indonesia.

9.   Membuat standar kurikulum kuliner nasional.

10. Adanya dukungan penuh pemerintah.

11. Melaksanakan konvensi nasional dan merealisasikan pembuatan Buku Coffee Table.

12. Melakukan promosi di dunia.

13. Membuat kurikulum yang memiliki kompetensi di dalam negeri, dan luar negeri.

14. Membuat kawasan kuliner.

Tentunya promosi masakan Indonesia hanya akan berjalan dengan baik apabila melibatkan Kementrian Luar Negeri, adanya peran  Diplomasi RI, Budaya. KBRI melalui  diplomasi dan acara, Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, melakukan promosi berkolaborasi dengan asosiasi.  Selain itu pun saat melakukan roadshow melibatkan para ahli,  membuat kurikulum pendidikan yang tepat di bidang gastronomi, melaksanakan diplomasi dan menyajikan gastronomi Indonesia saat kunjungan Presiden, melakukan exposure secara  internasional, melakukan kampanye nasional. Tentu saja semuanya dapat dilakukan dengan kata kunci dengan berupaya, berinovasi, berkolaborasi, berkomitmen, dan memiliki anggaran yang memadai.”

Internasionalisasi Gastronomi Indonesia:
Upaya untuk lebih memperkenalkan makanan asli Indonesia kepada masyarakat internasional  khususnya dan meningkatkan citra Indonesia di luar ngeri pada umumnya dilakukan oleh beberapa instansi.  Seperti yang dilakukan Kementrian Luar Negeri Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa mengadakan seminar / focus giroup discussion dengan menghadirkan beberapa narasumber, praktisi, pengamat kuliner , dan pelaku usaha restoran Indonesia dan luar negeri.  Selain itu pun pihak kementrian, asosiasi-asosiasi, akademisi dan pihak swasta  terkait  pun hadir.

Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini antara lain adalah:
1. Membentuk Grand Design pengembangan Kuliner Indonesia sebagai “Gelombang Baru” dalam khazanah kuliner dunia.

2. Menjadikan produk makanan dan restoran Indonesia sebagai salah satu pilar kegiatan ekonomi Indonesia di mancanegara.

Untuk melakukan penetrasi industri kuliner Indonesia sudah perlu dirumuskan standarisasi dalam industri ini. Hingga kini pada saat jamuan makan resmi pun belum ada standarnya. Perlu dipahami cita rasa orang Eropa, dipahami permainan menu apertizer  / main course / desert agar apa yang dihidangkan sesuai komposisi light atau heavynya. Cita rasa Indonesia sebenarnya berdasarkan pengalaman para praktisi yang mengatakan bahwa makanan Indonesia lebih diminati daripada kuliner negara India yang lebih banyak bumbu. Hal terpenting yang harus dijaga adalah otentisitas rasa, walaupun mengadaptasi dengan menggunakan bumbu bubuk atau bumbu jadi yang saat ini sudah diproduksi di negara ini.

Disamping itu tata kemasan menjadi elemen penting dalam mempromosikan kuliner Indonesia. Dari segi promosi memang patut mengkolaborasikan beragam stakeholder. Tujuannya adalah mengunggulkan dan menginternasionalisasi  kuliner Indonesia.  Ada beberapa inovasi saat ini yang ia lakukan dengan mengkreasikan oncom menjadi penganan yang dapat dinikmati lidah bangsa lain. Tak lupa media audio visual penting sekali untuk digunakan sebagai media promosi kuliner agar dilirik oleh semua bangsa di dunia.Hal tersebut adalah beberapa cara praktis yang dipaparkan oleh para praktisi. Tentunya semua ini patut dikaji ulang untuk segera mengejar ketinggalan bangsa Indonesia dalam mengunggulkan kuliner Indonesia sebagai atraksi wisata bangsa ini di dunia internasional.

Perlu adanya strategi yang diformulasikan dan disepakati secara bersama oleh seluruh stakeholder.  Kesepakatan yang patut dibuat adalah:
1.  Sepakat  untuk melestarikan kuliner Indonesia sejak dini dari keluarga batih, dan setiap individu menjadi agen promosi saat berhadapan dengan bangsa lain.

2. Seluruh industri sepakat menggunakan bahan baku lokal dalam mempromosikan kuliner Indonesia.

3.  Seluruh stakeholder sepakat mendukung dan berkomitmen upaya promosi kuliner ditingkat lokal, regional dan internasional.

Tanpa adanya kesepakatan tersebut maka akan sulit bagi bangsa Indonesia berkompetisi dengan bangsa lain di mancanegara, apalagi fenomena pengakuan hasil budaya dan kuliner bangsa kita sudah di akui mereka sebagai kuliner andalannya.  Saatnya bagi bangsa Indonesia menyadari bahwa kuliner adalah industri besar yang patut diperhatikan secara seksama dan penting dikembangkan lebih serius di negara ini.

Langkah Strategis Pengembangan Seni Kuliner Indonesia
Untuk melakukan positioning seni kuliner Indonesia di tatanan global perlu dilakukan perumusan tahapan strategis mengenai rencana pengembangan seni kuliner Indonesia, yakni:
1. Menyusun sebuah tim inti dan kesepakatan yang melibatkan asosiasi, akademisi, pengusaha kuliner, pemerhati kuliner, pemerintah pusat dan daerah.

2. Membuat program kerja dengan menyusun pembagian daerah ke beberapa kelompok untuk mencari data base terhadap kuliner otentik Indonesia.

3.  Membuat standarisasi resep dengan format baku dan dijelaskan secara detail termasuk nilai gizi, daerah asal, proses memasak, sampai dengan penyajian.

4.  Membuat kajian terhadap budaya, hasil bumi daerah tertentu, peralatan masak, dan nilai historis dari sebuah masakan (melalui rekomendasi buku – buku yang telah diterbitkan para pesohor kuliner Indonesia).

5. Membangun komunikasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mendapatkan informasi tentang masakan Indonesia yang otentik.

6. Merumuskan program kerja terkait dengan pembentukan tim inti dan budgeting dari asosiasi, pemerhati kuliner, pengusaha, akademisi, jurnalis.

7. Merumuskan dan mengumpulkan data base masakan – masakan daerah secara otentik maupun perkembangannya (turunannya).

8. Merumuskan pertemuan yang akan datang secara teknis dan mendapatkan aspek legal dari pemerintah maupun asosiasi terkait.

Tantangan Gastronom di Pasca Era Modern
Di dunia terdapat  Akademi Gastronomi Internasional,  yang saat ini  beranggotakan beberapa negara tertentu. Indonesia dapat berkaca pada Akademi Gastronomi Spanyol yang telah berkontribusi melakukan pemilihan yang terbaik kepada hal-hal yang terkait dengan Gastronomi (restoran, chef, manajer Food & Beverage, penyaji wine, wartawan, media dan buku).

Sebenarnya terdapat manfaat bagi gastronomi Indonesia dengan bergabung dalam Akademi Gastronomi Internasional karena:
1.  Kuliner Indonesia dapat lebih cepat dikenal di tingkat internasional.

2. Upaya terobosan langkah promosi kuliner Indonesia khususnya yang sudah dilakukan organisasi Internasiona ini dan dunia internasional.

3. Bergabungnya dalam asosiasi ini dapat menjadi jembatan atau akses untuk mempromosikan produk Indonesia di pasaran dunia, khususnya produk makanan dan pertanian.

4. Selain memiliki nilai tambah ekonomi, melalui gastronomi akan serta merta meningkatkan citra bangsa Indonesia yang memiliki ribuan warisan budaya kuliner.

5.  Dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia untuk alasan berwisata kuliner.

Kesimpulan:
Komitmen semua pihak perlu dilakukan baik secara individu maupun lembaga juga korporat secara kontinyu dalam melakukan upaya pelestarian, publikasi, promosi dengan mengikuti trend yang ada baik secara teknis juga tidak gagap teknologi. Selain koordinasi secara sinergis dengan para gastronome dalam melakukan aksi di tingkat regional, nasional, juga internasional.

Sebenarnya semua orang dengan mudah dapat membangun publikasi tentang gastronomi Indonesia.  Caranya adalah dengan menggunakan beragam aplikasi di dunia maya yang dapat diakses multi bahasa dengan menggunakan kata kunci gastronomi / kuliner, food, pariwisata, Indonesia.

Penggunaan kata kunci tersebut akan membuat peringkat akses internet terhadap makanan Indonesia akan meningkat.  Beragam cara dan upaya sudah dilakukan tinggal bagaimana anda akan mendukung dikenalnya seni kuliner Indonesia dapat bersaing di mancanegara.

Jangan menunggu gerakan yang besar untuk memperkenalkan makanan kita, mulailah dengan publikasi secara mandiri dengan begitu akan menyokong pengembangan seni kuliner Indonesia di mancanegara.

Sumber Referensi Artikel:
Dewi Turgarini, UPI Bandung & AGI